Monday, March 5, 2012

Please, Don't Go (3 of 3)

Diposkan oleh JJhaemin di 2:48 PM
Author : Park Sunhi / Jean
Genre : Sad(maybe), Romance
Cast:
Park Sunhi ==> IU/Author/Readers
Lee Donghae
Lee Sungmin
Park Hyun Ki ==> Moon Geunyong/Readers
Kim Jongwoon/Yesung
Song Haemin ==> cameo

                                                        **************************************

@Sunhi’s Apartement

_Sunhi POV_

Sesampainya di apartement, aku langsung menuju kamarku.

“Onni, ayo kita makan dulu”, Ajak Hyun Ki yang sedang makan dengan Yesung oppa.
“Onni ngga lapar Hyun Ki, onni mau tidur saja”, Tolakku, langsung masuk ke kamar.

Saat masuk, aku sangat terkejut dengan keadaan kamarku. Mulai dari lantai, dinding dan tempat tidurku, semuanya dihiasi dengan mawar. Aku masih saja memandangi sekeliling kamarku dengan mata berkaca – kaca, sampai akhirnya mataku tertuju pada sebuah kartu ucapan yang berada tempat tidurku. Dengan pelan aku menuju ke tempat tidurku, dan mengambil kartu itu..

Chagi~ya,
Jangan terkejut seperti itu
Ini kejutanku selanjutnya.
Bagaimana apa kamu menyukainya???
Eh, kamu harus suka. Aku sudah sudah payah menghias kamarmu,
jadi kamu harus berterimakasih padaku. :)
Aku sangat mencintaimu chagi,
Oo iya, jangan menangis ya.
Aku tau saat ini pasti kamu sedang menangis terharu.
Tersenyumlah, karna aku sangat menyukai senyummu.


                                                                                      Your Love,
                                                                                    Lee Donghae
Air mataku kembali menangis deras setelah membaca ini, Donghae oppa sudah mempersiapkan semuanya untukku. Aku merebahkan diriku di tempat tidur yang penuh dengan kelopak – kelopak bunga, hati terasa sedikit tenang menghirup aroma bunga ini. Lama – lama mataku terasa berat dan akhirnya aku tertidur.

_Hyun Ki POV_

Setelah Yesung oppa pulang, aku berjalan menuju kamar onniku. Pelan aku buka pintu kamarnya…
Cekkleekkk….
Baru aku buka pintunya sedikit, aroma mawar sudah tercium di hidungku. Aku melihat Sunhi onni sedang tertidur, akupun mendekatinya dengan perlahan.

“Waahhhh, ternyata Donghae oppa sudah menyiapkan ini semua”, Takjubku dalam hati setelah memperhatikan sekeliling kamar Sunhi onni.

Sebenarnya aku sudah tau kalau kamar Sunhi onni akan dihiasi dengan mawar, karna tadi teman Donghae oppa yang bernama Song Haemin datang ke apartement kami dan meminta izin untuk menghiasi kamar Sunhi onni. Tapi aku belum melihat hasilnya seperti apa.

“Onni, kamu jangan sedih terus ya. Aku tau kamu yeoja yang kuat, kamu harus merelakan Donghae oppa. Dan menemukan pangeran di hatimu lagi”, Ucapku pelan sambil mengelus – elus rambutnya, dan menutupi tubuhnya dengan selimut.

_Sunhi POV_

Aku terbangun dari tidurku, dan langsung melihat jam.

“Ahh sudah jam segini, aku harus ke restoran biasa”, Gumamku sambil bersiap mandi.

@Restoran

“Annyeong haseyo!! Apa anda sudah pesan tempat???”, Tanya seorang pelayan di restoran itu.
“Apa ada pesanan tempat atas nama Lee Donghae???”, Tanyaku ragu.
“Tuan Lee Donghae?? Sebentar ya, saya check dulu. Ah iya ada, silahkan anda ikut dengan saya”,

Aku mengikuti pelayan itu, dan sampai di sebuah meja di tepi kolam.
Dikolam itu sudah ada rangkaian lilin – lilin yang bertuliskan I Love You, Sunhi. Dan pastinya sekarang disekelilingku telah dipenuhi oleh bunga – bunga. Entah, Donghae oppa menghabiskan berapa tangkai mawar untuk menbuat semua ini.
Aku kembali menitikkan air mataku, sambil memerhatikan sekelilingku..

“Sunhi~ssi”, Panggil yeoja dibelakangku.

Aku langsung berbalik melihatnya,

“Annyeong Sunhi~ssi, kenalkan aku Song Haemin”, Ucap yeoja itu memperkenalkan dirinya.
“Boleh aku duduk??”, Tanyanya.
“Ahh ne, silahkan”,
“Aku ikut berduka cita atas kepergian Donghae, aku ngga nyangka dia bisa secepat ini pergi. Padahal baru kemarin kami bertemu”, Ucap Haemin lirih.
“Ne, gamsahamnida. Kalau boleh tau apa benar kamu hanya sahabatnya??”, Tanyaku.
“Ne, aku sahabatnya sejak SMP. Dulu rumah kami bersebelahan, maka dari itu kami dekat. Saat lulus SMA, aku pindah ke Jepang untuk kuliah”, Ceritanya panjang lebar.
“Jadi benar ucapan Donghae oppa”, Ucapku pelan, seperti orang berbisik.
“Kenapa?? Kamu ngomong apa tadi???”, Tanyanya
“Ahh aniyo, aku ngga ngomong apa –apa”,
“Kamu beruntung memiliki namjachingu sepertinya, dia namja yang sangat menghargai yeoja. Dia sangat mencintaimu Sunhi~ssi, dari kemarin dia menyiapkan semua ini untukmu. Dia meminta bantuanku untuk mendekorasi semua ini. Ahh, apa cincinnya sudah kamu terima??? Kemarin dia bingung sekali mencari model cincin yang cocok untukmu, dia juga bingung mengukur besarnya cincin itu. Sampai akhirnya dia menyuruhku mencoba cincin itu, karna kemungkinan ukuran jari kita sama”,
“Berarti benar, kemarin itu Donghae oppa membeli cincin untukku, bukan untuk Haemin. Donghae oppa mianhae….”, Ucapku dalam hati.
“Berarti semua ini kamu yang menghias?? Kamarku dan restoran ini???”,
“Ne, ini aku yang menghiasnya. Seharusnya Donghae yang melakukan semua ini, tapi dia keburu pergi. Jadi aku berinsiatif melakukan ini, supaya kamu tau berapa besar cinta Donghae padamu”, Ucapnya tersenyum.

                                                           *****************************

*Keesokan harinya*

@Sunhi’s Apartement

_Hyun Ki POV_

Aku telah selesai menyiapkan sarapan, dan akupun bergegas ke kamar Sunhi onni. Memastikan apa dia sudah bangun apa belum. Aku mengetuk pintunya, namun tak ada jawaban. Akhirnya kuputuskan untuk membuka pintunya.

“Onni, kamu udah bangun. Ayo kita sarapan, aku sudah membuatkannya untukmu”, Ajakku sambil menghampirinya.
“Aku ngga lapar Hyun Ki, kamu sarapan duluan aja”, Tolaknya dengan tatapan kosong.
“Sarapannya aku bawa kesini ya?? Onni makan disini aja”, Ucapku berusaha membujuknya.
“Ngga usah Hyun Ki, nanti kalau aku lapar aku pasti makan”, Ucapnya sambil menutupi mukanya dengan selimut.

Akhirnya aku keluar dari kamarnya..
Ting..Tong..

“Yesung oppa”,
“Pagi chagi, mukamu kenapa?? Kusut gitu??”, Tanya Yesung oppa sambil mengacak – acak rambutku.
“Itu Sunhi onni belum mau makan juga, padahal udah aku bujuk - bujuk”, Ucapku cemberut.
“Huufftthhh, kamu terus bujuk dia ya buat makan. Nanti dia bisa sakit kalau seperti ini terus”, Nasihat Yesung oppa padaku.
“Ne oppa, aku bakal terus bujuk onni buat makan. Eh oppa, ayo kita sarapan”, Ajakku menarik tangan kecilnya(#plaaakkkkk).

Saat kami sarapan, pintu kamar Sunhi onni terbuka,..

“Onni mau kemana???”, Tanyaku saat melihatnya sudah berpakaian rapi.
“Onni mau keluar sebentar”, Jawabnya dingin tanpa menoleh kearah kami.

Yesung oppa langsung bangkit dari kuburnya(?) #author saraapp ngaco aja sih.
RALAT
Yesung oppa langsung bangkit dari kursinya, dan menghampiri Sunhi onni.

“Sunhi, kamu mau kemana??? Ayo aku antar saja”, Tawar Yesung oppa khawatir.
“Ngga perlu oppa, aku bisa pergi sendiri. Kalian lanjutkan saja sarapannya”, Tolak Sunhi onni.
“Ya sudahlah, hati – hati Sunhi~ah”, Pesan Yesung oppa pada onniku.

*Di perjalanan*

_Sunhi POV_

Aku kembali ke makam Donghae oppa lagi, setelah membeli beberapa tangkai bunga..

“Annyeong Donghae oppa!! Bagaimana kabarmu?? Apa kamu bahagia disana??? Jujur saja aku belum bisa merelakanmu pergi oppa, aku harus bagaimana??? Sangat susah buatku untuk merelakan cinta pertamaku pergi seperti ini, kamu namja pertama yang mengisi hatiku. Kenapa kamu malah meninggalkanku??? O iya, masalah Haemin. Maafkan aku oppa, ternyata benar kamu ngga ada apa – apa dengannya. Aku sudah mendengarkan semua dari Haemin. Mianhae oppa, ini semua gara – garaku. Kalau saja malam itu kita ngga berantem, pasti semua ini ngga bakal terjadi”, Isakku di depan makamnya.

_Sungmin POV_

Aku kembali lagi ke makan Donghae, karna hatiku berkata bahwa Sunhi akan kesini lagi. Dan benar saja, dia sudah duduk di makam Donghae. Dan sampai sekarang dia belum menyadari kalau aku dari tadi sudah berdiri di belakangnya, mendengarkan semua ucapannya.

“Hmmmm, ternyata Donghae itu cinta pertama Sunhi”, Gumamku setelah mendengar semua.

Sepertinya dia sudah mau pulang, saat dia berbalik. Dia sangat terkejut mengetahui aku di belakangnya.

“Kamu??? Ngapain kamu disini lagi???”, Tanyanya ketus.
“Ternyata benar kata hatiku, kamu datang lagi kesini”, Jawabku sambil tersenyum.
“Kamu itu sebenarnya mau apa sih?!?!?”, Tanyanya sambil mendengus kesal.
“Aku mau berteman denganmu”, Jawabku menatap matanya.
“Tapi sayangnya aku ngga mau!! Jadi tolong ngga usah muncul lagi di hadapanku!!”, Serunya, meninggalkanku sendiri di area pemakaman ini.

Aku hanya tersenyum melihatnya yang pergi meninggalkanku.

“Donghae~ah, yeojamu sangat susah didekati. Buat menjadi temannya saja, susahnya minta ampun. Padahal biasanya yeoja – yeoja ngga ada yang nolak didekati seorang Lee Sungmin(PD banget sih labu…wkwkwkwkwk). Tapi aku yakin, lama – kelamaan aku pasti bisa memilikinya. Kamu tunggu saja Lee Donghae, aku tidak akan kalah darimu. Aku sangat tulus mencintainya, dan aku berjanji akan membuatnya bahagia demi kamu Lee Donghae”, Ucapku pada makam Donghae.

*Keesokan harinya*

Aku berencana menjemput Sunhi di rumahnya..

“Ahh itu dia sudah keluar”, Ucapku saat melihat Sunhi keluar dari rumah.

Sepertinya dia terlambat ke kampus, aku langsung menghampirinya dengan mobilku.

“Sunhi~ssi!!”, Panggilku dari dalam mobil.

Dia langsung menoleh ke arahku..

“Kamu??? Kenapa bisa disini sih???”, Dengusnya kesal sambil terus berjalan.
“Aku mau menjemputmu, sepertinya kamu sedikit terlambat. Ayo cepat ikut aku”, Ajakku.
“Tidak usah, terima kasih. Aku naik bis saja”, Tolakknya tanpa melihatku.
“Ayolah cepat, kamu ngga mau kan terlambat ke kampus? Ayo masuklah”, Tawarku lagi.

Ku lihat dia berpikir sesaat, dan akhirnya mau menerima tawaranku.
Di perjalanan kami hanya diam, akhirnya aku putuskan untuk mendengarkan musik.

_Sunhi POV_

Akhirnya dengan terpaksa aku menerima ajakannya, daripada aku terlambat ke kampus. Tapi kenapa dia bisa tau rumahku?? Siapa sih namja ini??
Selama di perjalanan kami hanya diam saja, sampai aku dengar sebuah lagu yang tidak asing bagiku.

Ttareureung sori jeonhwareul deulmyeon
deullyeo-oneun geudae mokssori

bogopeun ma-eum ganulsu eopsseo
keunmammeokkko jeonhwahaetttaeyo

haenimi bangshil dalnimi binggeut
urideurui sarangeul
jikyeobwa juneun geot gatayo


“Ini…..”, Ucapku pelan.
“Kenapa???”, Tanyanya.
“Ngga apa – apa”, Jawabku.

Aku menatap keluar jendela sambil mendengarkan lagu yang sedang di putar, lagu ini mengingatkanku pada Donghae oppa. Susah payah aku menahan air mataku supaya tidak menetes, tapi tetap saja air mataku tidak mau di ajak kompromi, dan mereka jatuh begitu saja.

“Kamu nangis?? Ada apa??? Apa ada yang sakit???”, Tanyanya panik.
“Aku ngga apa – apa, cuma….”,
“Cuma apa???”, Tanyanya penasaran.
“Ini lagu kesukaanku dengan…”,
“Donghae”, Jawabnya cepat memotong perkataanku.

Aku langsung menatapnya bingung, bagaimana dia bisa tau Donghae juga.

“Kamu sebenarnya siapa??? Sepertinya kamu tau banyak tentang diriku???’, Selidikku sambil terus menatapnya.

Dia menatapku sebentar, dan kembali konsentrasi menyetir.

“Buka sedikit hatimu untuk mengenalku, pasti suatu saat nanti kamu akan tau siapa aku sebenarnya”, Jawabnya tersenyum.

*Setahun kemudian*

Selama setahun ini, aku masih saja mengingat Donghae oppa. Sungmin masih terus – terusan berusaha menarik perhatianku. Pasti kalian  bertanya – tanya apa ngga ada sedikitpun rasa aku menyukainya?? Sebenarnya kadang aku mulai tertarik dengannya, saat dia menunjukkan perhatiannya padaku, saat dia menunjukkan sisi romantisnya padaku. Tapi aku ngga tau apa itu artinya aku menyukainya. Lagipula kalau dekat dengan Sungmin, aku merasa dia seperti Donghae oppa. Aku takut kalau aku menyukai Sungmin karna aku menganggap dia itu Donghae oppa. Makanya selama setahun ini aku tetap bersikap dingin padanya, walaupun tidak sedingin waktu pertama kali kami kenal.

@Kampus

Aku baru selesai kuliah, dan saat di gerbang kampus ada motor yang sangat familiar menghampiriku.

“Sunhi~ssi”, Panggil pengendara motor itu sambil melepas helmnya.
“Sungmin~ssi”, Ucapku terkejut saat melihat pengendara itu.

Lalu aku kembali melihat motor yang dikendarainya, motor itu seperti motor Donghae oppa.

“Sunhi~ssi, kamu kenapa??”, Tegurnya.

Aku langsung tersadar dari lamunanku,

“Ahh aniyo, motormu sama seperti Donghae oppa”, Jawabku pelan menatapnya.
“Kajja ikut aku, aku mau menunjukkanmu sesuatu”, Ajakknya sambil menyerahkan helm padaku.

Hari ini ngga seperti biasanya, aku langsung saja mengikuti ajakannya. Padahal biasanya aku menolak mentah – mentah ajakannya.

“Pegangan yang kencang, kita sedikit terlambat. Aku akan ngebut”, Suruhnya sebelum tancap gas.

Aku langsung memegang pinggangnya, namun karna dia mengendarai motornya sangat cepat. Lama – kelamaan aku memeluk tubuhnya. Hangat, hangat sekali.

“Donghae oppa, kenapa namja ini mirip denganmu?? Dia namja kedua setelahmu yang bisa menarik perhatianku”, Lirihku dalam hati sambil merapatkan tubuhku pada Sungmin.

                                                              **************************

“Akhirnya sampai juga!! Ayo cepat ikut aku”, Seru Sungmin semangat 45(?), sambil menarik tanganku.

Pantai…
Sungmin mengajakku ke pantai, dan didepanku sekarang sudah ada istana pasir yang dihiasi dengan lampu kelap – kelip dan dipuncaknya ada sebuah tanda hati (bisa di bayangin gg???hahaha).

“Ahhh, syukurlah mataharinya belum tenggelam sepenuhnya. Kita masih bisa melihatnya”, Ucap Sungmin senang.

Aku ngga terlalu memperhatikan ucapannya, karna aku terlalu kaget melihat istana pasir yang sangat indah itu.

“Sunhi~ssi”, Panggilnya.
“Ne”,
“Kamu menyukai istana pasir itu??”,
“Ne, aku sangat suka. Indah sekali”, Jawabku tersenyum senang.
“Sebelumnya ayo kita lihat sunset dulu”, Ajakknya menarik tanganku.

Kami duduk di samping istana pasir itu sambil menatap sunset di depan kami ditemani suara deburan ombak.
Selesai melihat sunset, Sungmin mengajakku berdiri di depan istana pasir itu.
Karna hari sudah mulai gelap, istana itu semakin terlihat indah dengan lampu – lampunya.

“Sunhi~ssi, boleh aku menutup matamu sebentar??”, Tanya Sungmin hati – hati.

Tanpa bertanya aku langsung mengiyakan, dengan pelan dia menutup mataku dengan tangannya. Sampai aku merasakan ada hawa yang aneh berada di depanku, dan Sungmin melepaskan tangannya dari mataku. Aku mengerjap – ngerjapkan mataku, dan apa yang kulihat..

“Donghae oppa????”, Ucapku terbata saat melihat  namja didepanku.
“Ahhh, aniyo. Donghae oppa sudah meninggal, ngga mungkin sekarang ada dihadapanku”, Gumamku lirih sambil memastikan kembali penglihatanku.
“Ini memang aku chagi”, Ucapnya meyakinkanku.

Senyum itu, ya itu senyum Donghae oppa..

“Oppa, bagaimana bisa???”, Tanyaku bergetar menahan tangisku. Aku sangat merindukannya. Dan sekarang tiba – tiba dia ada di hadapanku.
“Uljima chagi~ya, kalau kamu seperti ini terus bagaimana aku bisa tenang meninggalkanmu disini”, Ucapnya menghapus air mataku.
“Oppa, bogoshipeo. Kenapa kamu tega meninggalkanku???”, Ucapku di sela isakan tangisku.
“Karna itu sudah takdirnya. Tapi percaya padaku sudah ada namja yang menunggu hatimu terbuka untuknya selama setahun ini”,

Donghae oppa menarik tangan Sungmin, dan menyatukan tanganku dengan tangan Sungmin.

“Chagi~ya, aku tau kamu mulai menyukai Sungmin, sepupuku. Aku berharap kamu bisa membuka hatimu sepenuhnya untuk Sungmin. Aku yakin dia namja yang sangat cocok denganmu”, Yakin Donghae oppa.
“Sepupu?? Jadi Sungmin itu sepupu oppa???”,
“Ne aku sepupu Donghae, makanya aku mengetahui banyak tentangmu”, Jawab Sungmin mengeluarkan eye smilenya.
“Kamu baik – baik disini chagi, aku akan menunggumu sampai saatnya nanti. Sungmin, kamu harus menjaga Sunhi dengan baik. Aku titip dia padamu”, Pesan Donghae pada kami.

Perlahan Tubuh Donghae oppa menghilang seperti terbawa angin,,

“Sunhi, jadi apa kamu mau menjadi yeojachinguku???”, Tanya Sungmin ingin memastikan.
“Ne, bantu aku untuk mencintaimu sepenuhnya Sungmin~ssi”, Jawabku sambil terus menatapnya.

                                                     ******************************

“Ciiieeeeeee,,Akhirnya onniku ini nerima Sungmin oppa juga”, Seru Hyun Ki yang tiba – tiba saja sudah berdiri di belakang kami bersama Yesung oppa.
“Selamat Sungmin~ssi, akhirnya kamu bisa mendapatkan yeoja kulkas seperti dia”, Ucap Yesung oppa sambil menepuk pelan pundak Sungmin.
“Mwo?? Apa katamu oppa tangan kecil??!!”, Ucapku ketus pada Yesung oppa.
“Yaa!!! Kamu memanggilku apa?? Sini kamu!!”, Teriak Yesung oppa sambil berusaha mengejarku yang sudah berlari menjauh,
“Huuaaaa, ampun oppa. Ampunn”, Mohonku sambil berusaha mneghindarinya.
“Sungmin oppa tolong aku”, Teriakku pada Sungmin, berusaha bersembunyi di balik badannya. Tapi nyatanya Sungmin oppa malah memegang tanganku, yang membuatku ngga bisa lari lagi dari Yesung oppa.
“Oppa, ampun, Ahhhh geliiii oppa, ampun”, Racauku ngga jelas saat Yesung oppa menggelitiku.

Sungmin dan Hyun Ki bukannya membantuku, mereka hanya tertawa terbahak melihat kelakuan aku dan Yesung oppa…



The End...

Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review