Wednesday, April 20, 2011

MANUSIA DAN HARAPAN

Diposkan oleh JJhaemin di 11:49 AM

A.       PENGERTIAN HARAPAN
Harapan ialah sesuatu yang diinginkan agar dapat terjadi. Terdapat persamaan antara harapan dan cita-cita, yaitu :
·         Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
·         Pada umumnya dengan cita-cita mauoun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

B.        APA SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN?
Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan lain.
Dorongan Kodrat
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan. Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuhan. Perbedaan antara manusia dan binatang ialah manusia memiliki budi dan kehendak. Budi adalah akal atau kemampuan untuk memilih. Dengan budi manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang salah, dan dengan kehendak manusia dapat memilih.
Dorongan Kebutuhan Hidup
Kebutuhan hidup dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Untuk memenuhi semua itu, manusia harus bekerja sama dengan manusia lain, karena kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah maupun kemampuan berpikirnya. Menurut Abraham Maslow, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
a)   Kelangsungan hidup (survival)
b)   Keamanan (safety)
c)   Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d)  Diakui lingkungan (status)
e)   Perwujudan cita-cita (self actualization)
Kelangsungan Hidup (survival)
Manusia membutuhkan sandang, pangan, dan papan (tempat tinggal) untuk kelangsungan hidupnya. Sandang tidak hanya sebagai perlindungan keamanan, tapi lebih cenderung kepada kebutuhan lain. Papan yang dimaksud adalah rumah, rumah merupakan kebutuhan primer manusia karena rumah sebagai tempat berlindung dari panas, gelap, dsb.
Keamanan         
Setiap orang membutuhkan keamanan. Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak, secara moral orang lain juga dapat memberi rasa aman.
Hak dan Kewajiban Mencintai dan Dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa sudah dewasa hingga sudah saatnya mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai.
Status
Setiap manusia membutuhkan status. Status itu penting, karena dengan status orang tahu siapa dia. Harga diri orang melekat pada status orang itu.
Perwujudan Cita – Cita
Manusia berharap diakui keberadaannya sesuai dengan keahliannya atau kepangkatannya atau profesinya.
C.    KEPERCAYAAN
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain disebabkan karena orang lain dapat dipercaya. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya disebut kepercayaan. Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar.
Kebenaran
Kebenaran merupakan fokus dari segala pikiran, sikap, dan perasaan. Menurut Dr. Yuyun Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu,sebuah penantar populer”, ada tiga teori kebenaran yaitu teori koherensi atau konsistensi, teori korespondensi, dan teori pragmatis.
D.    BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
1.      Kepercayaan Pada Diri Sendiri
2.      Kepercayaan Kepada Orang Lain
3.      Kepercayaan kepada Pemerintah
4.      Kepercayaan Kepada Tuhan

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Diposkan oleh JJhaemin di 11:46 AM

A.    PENGERTIAN KEGELISAHAN
         Kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Seorang ahli psikoanalisa Sigmund Freud berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia, yaitu :
a)      Kecemasan obyektif             
            Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya.
b)     Kecemasan neorotis (syaraf)           
            Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi tiga, yaitu :
1.      Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2.      Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
3.      Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap, dan sebagainya.
c)      Kecemasan moril
            Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain ; iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, dll. Rasa iri, benci, dengki, dendam merupakan sifat yang tidak terpuji, bahkan bisa mengakibatkan manusia merasa khawatir, takut, cemas, gelisah, dan putus asa.

B.     SEBAB – SEBAB ORANG GELISAH
             Sebab-sebab orang gelisah karena pada hakikatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari luar maupun dalam.

C.    USAHA – USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
            Mengatasi kegelisahan, dimulai dari diri kita sendiri, yaitu harus bersikap tenang. Cara lain yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran seperti : pertama, kita tanyakan kepada diri kita (introspeksi), akibat paling buruk yang bagaimana yang akan terjadi, mengapa hal ini terjadi, apa penyebabnya, dsb. Kedua, kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati. Dan yang ketiga, dengan berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya kecemasan dan dengan demikian kita tidak akan merasakan lagi adanya rasa kecemasan/kegelisahan dalam jiwa kita. Untuk mengatasi kegelisahan yang paling ampuh kita memasrahkan diri kepada Tuhan.

D.    KETERASINGAN
            Keterasingan berarti hal-hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, hingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat.

E.     KESEPIAN
            Kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian hidup manusia.

Sebab – sebab terjadinya kesepian
            Frustasi dapat mengakibatkan kesepian. Dalam hal ini orang tidak mau diganggu, ia lebih senang dalam keadaan sepi, tidak suka bergaul, dsb. Ia lebih senang hidup sendiri. Kesepian akibat dari keterasingan. Orang yang frustasi bersikap rendah diri, sengaja menjauhi pergaulan ramai. Orang yang bersikap rendah diri, pemalu, minder, merasa dirinya kurang berharga disbanding orang lain, maka orang itu lebih suka menyendiri. Karena menyendiri itu akibatnya kesepian.

F.     KETIDAKPASTIAN
            Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua akibat pikirannya tidak dapat berkonsentrasi.

G.    SEBAB – SEBAB TERJADI KETIDAKPASTIAN
Beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti :
1.      Obsesi, merupakan gejala neurosa jiwa, adanya pikiran atau perasaan tertentu secara terus menerus.
2.      Phobia, rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
3.      Kompulasi, adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, hingga ada dorongan yang tidak disadari melakukan perbuatan yang sama berkali-kali.
4.      Histeria, neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5.      Delusi, menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Delusi ada tiga macam, yaitu delusi persekusi, delusi keagungan, dan delusi melancholis.
6.      Halusinasi, khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
7.      Keadaan emosi, dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini Nampak pada pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah.


H.    USAHA – USAHA PENYEMBUHAN KETIDAKPASTIAN
            Untuk dapat menyembuhkan keadaan ini, tergantung pada mental di penderita. Misalkan penyebabnya sudah diketahui, kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila itu terjadi, maka jalan terbaik yaotu diajak atau pergi ke psikolog

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

Diposkan oleh JJhaemin di 11:36 AM

A.    PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, tanggung jawab artinya keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak sengaja.
Tanggung jawab bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain.
B.     MACAM – MACAM TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Ada beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
a)      Tanggung jawab terhadap diri sendiri
            Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk  memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
b)     Tanggung jawab terhadap keluarga
              Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga, tapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
c)      Tanggung jawab terhadap masyarakat
              Manusia merupakan anggota masyarakat yang mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.
d)     Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
              Tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara suatu negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
e)      Tanggung jawab terhadap Tuhan
              Tuhan menciptakan manusia dengan tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Hingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukuman-hukuman Tuhan. Jika manusia mengabaikan semua perintah Tuhan, berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya.

C.    PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
            Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1.      Pengabdian, pengabdian adalah perbuatan baik berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dn semua itu dilakukan dengan ikhlas. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Karenanya manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada Tuhan.
2.      Pengorbanan, pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Pengorbanan yang bersifat kebaktian mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih.
                    Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan adapt juga berupa jiwa. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, dan kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tapi dalam pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP

Diposkan oleh JJhaemin di 11:31 AM
A. PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya, yaitu :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
2. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
3. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup mempunyai beberapa unsur–unsur, yaitu :

B. CITA – CITA
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, cita–cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Jadi, cita–cita merupakan pandangan masa depan, atau pandangan hidup yang akan datang. Cita–cita disebut angan–angan bila cita–cita tidak mungkin atau belum terpenuhi. Ada tiga faktor seseorang dapat mencapai apa yang dicita–citakannya, yaitu faktor manusia yang memiliki cita–cita tersebut, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita–citakan, dan seberapa tinggikah cita–cita yang ingin dicapai.

C. KEBAJIKAN
Untuk mengetahui apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga segi, yaitu manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan. Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Suara hati adalah semacam bisikan dalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Sebagai anggota masyarakat, maka seseorang juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi–pribadi, hingga tiap suara masyarakat pada hakikatnya adalah kumpulan suara hati pribadi – pribadi dalam masyarakat itu. Untuk menentukan baik atau buruk suatu perbuatan dilihat menurut suara hati sendiri, meskipun demikian tetap harus dinilai dan diukur menurut suara atau pendapat umum.
Sebagai makhluk Tuhan, manusia harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia selalu berbuat baik dan menghindari semua perbuatan yang tidak baik. Jadi, kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat, dan hukum Tuhan. Faktor yang menentukan tingkah laku tiap orang ada tiga hal, yaitu faktor pembawaan(heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Faktor kedua yaitu lingkungan(environment), lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor ketiga adalah pengalaman khas yang pernah diperoleh, pengalaman memberikan manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.

D. USAHA / PERJUANGAN
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita–cita. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.

E. KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu :
a) Aliran Naturalisme, hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib, kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari Tuhan, jadi pandangan hidup manusia harus dilandasi oleh ajaran Tuhan melalui agamanya. Tapi bagi yang tidak percaya Tuhan, pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya atheisme.
b) Aliran Intelektualisme, dasar aliran ini adalah logika/akal. Pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal, pandangan ini disebut liberalisme.
c) Aliran Gabungan, dasar aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tapi tidak menentukan, dan logika berpikir kolektif(masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Bila dasar keyakinan itu keyakinan gaib dari Tuhan dan akal, kedua–duanya mendasari keyakinan secara seimbang, akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai hati nurani, logika berpikir baik secara individual maupun kolektif, pandangan hidup ini disebut sosialisme-religius.

F. LANGKAH – LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
1. Mengenal, mengenal merupakan kodrat manusia, yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidup yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
2. Mengerti, mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Mengerti terhadap pandangan hidup disini memegang peranan penting, karena dengan mengerti akan ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup itu.
3. Menghayati, menghayati disini diartikan dengan menghayati nilai–nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup.
4. Meyakini, meyakini merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian hingga dapat mencapai suatu tujuan hidup. Dengan meyakini berarti secara langsung menerima dengan ikhlas terhadap pandangan hidup.
5. Mengabdi, pengabdian merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan pakaian, baik dalam waktu tentram atau bila menghadapi hambatan, tantangan, dsb.
6. Mengamankan, proses ini merupakan langkah terakhir. Langkah ini merupakan langkah terberat dan benar–benar membutuhkan iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup.

MANUSIA DAN KEADILAN

Diposkan oleh JJhaemin di 11:26 AM
A.     PENGERTIAN KEADILAN
Menurut Aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Keadilan menurut Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Menurut Socrates, keadilan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
Kong Hu Cu berpendapat keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, ayah sebagai ayah, raja sebagai raja, masing – masing telah melaksanakan kewajibannya. Menurut pendapat yang lebih umum, keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

B KEADILAN SOSIAL
Sila kelima Pancasila berbunyi : “ Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Dalam lahirnya Pancasila diusulkan oleh Bung Karno adanya prinsip kesejahteraan sebagai salah satu dasar Negara. Selanjutnya dijelaskan sebagai prinsip “ tidak ada kemiskinan di dalam Indonesia merdeka”. Bung Hatta dalam uraiannya mengenai sila kelima menulis sebagai berikut “keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.”
Panitia ad – hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
“Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, dan kebudayaan”.
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila (ekaprasetia pancakarsa) dicantumkan ketenntuan sebagai berikut :
Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia”.
C. BERBAGAI MACAM KEADILAN
a) Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato ini disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya keadilan legal.
b) Keadilan Ditributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal – hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal – hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).
c)  Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.  Bagi Aristoteles keadilan merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
D. KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.
E. KECURANGAN
Kecurangan atau curang artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
F. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati – hati agar namanya tetap baik. Akhlak berasal dari bahasa Arab yang berarti penciptaan. Ada 3 macam godaan yaitu derajat/pangkat, harta, dan wanita.
G. PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

Thursday, April 7, 2011

셍 일 죽해

Diposkan oleh JJhaemin di 6:35 PM
Happy Birthday WonPpa.......!!!!!!!!!^^

Monday, April 4, 2011

Saengil Chukae Lee Hyuk Jae...^_^

Diposkan oleh JJhaemin di 6:00 PM

Med Ulang Taon HyukPpa............!!!!!!!!!!!!
mmmmuuaaaacccch*******....kkkkkkkkkkkkkk

Friday, April 1, 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Diposkan oleh JJhaemin di 11:59 AM
A. PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra (menahan atau menanggung). Derita (menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.

B. SIKSAAN
Siksaan diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian, dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Kesepian merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut ini dibesar – besarkan, maka disebut sebagai phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
1. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
2. Gamang, merupakan ketakutan bila berada di tempat tinggi.
3. Kegelapan, merupakan suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat yang gelap.
4. Kesakitan, merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
5. Kegagalan, merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Apa Yang Membuat Seseorang Menjadi Phobia ?
            Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu shock emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu.
C. KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Sebab – sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain :
1. Kepribadian yang lemah.
2. Terjadinya konflik sosial budaya.
3. Cara pematangan batin.
Proses – proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah :
a. Positif : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
b. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, hingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi antara lain :
1. Agresi, berupa kemarahan yang meluap – luap akibat emosi yang tidak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
2. Regresi, kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak – kanakan.
3. Fiksasi, peletakkan atau pembatasan pada satu pola yang sama.
4. Proyeksi, usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap – sikap sendiri yang negatif pada orang lain.
5. Identifikasi, menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
6. Narsisme, self love yang berlebihan, hingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain.
7. Autisme, gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain.
D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
E. PENDERITAAN, MEDIA MASSA, DAN SENIMAN
Media massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa – peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Tidak kalah pentingnya, seniman berkomunikasi melalui karya seni, sehingga para pembaca, penonton dapay menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. PENDERITAAN DAN SEBAB – SEBABNYA
1. Penderitaan karena perbuatan buruk manusia.
2. Penderitaan karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.
G. PENGARUH PENDERITAAN
Sikap yang timbul karena mengalami penderitaan bisa berupa sikap positif ataupun negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Sikap positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.

Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review