Wednesday, November 28, 2012

Kutipan

Diposkan oleh JJhaemin di 8:16 PM
1. Pengertian Kutipan

Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang/pembicara/orang terkenal, yang terdapat dalam buku, acuan lain, atau penuturan lisan. Kutipan ini dapat berupa kutipan langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang/pembicara/orang terkenal yang diambil secara lengkap (per kataatau per kalimat) dari sumbernya. Kutipan tidak langsung adalah pinjaman kalimat atau pendapat seorang pengarang/pembicara/orang terkenal yang diambil intinya saja.

2. Prinsip - Prinsip Mengutip
 
a. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata - katanya maupun tekniknya. Bila penulis terpaksa mengadakan perbaikan, penulis harus memberi keterangan.
b. Menghilangkan bagian kutipan. Diperkenankan menghilangkan bagian kutipan dengan syarat bahwa penghilangan bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
Caranya:
a.1. Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan
titik berspasi.
a.2. Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin kanan).

3. Macam - Macam Kutipan

a. Kutipan Langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli.
b. Kutipan Tidak Langsung adalah pinjaman pendapat dengan mengambil inti sarinya saja.
c. Kutipan Pada Catatan Kaki
d. Kutipan Atas Ucapan Lisan
e. Kutipan Dalam Kutipan.
f. Kutipan Langsung Pada Materi.



4. Teknik Mengutip



a. Kutipan Langsung
1) Tidak lebih dari 4 baris:
- Kutipan diintegrasikan dengan teks.
- Jarak antar baris kutipan dua spasi.
- Kutipan diapit dengan tanda kutip
- Sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu diambil.

2) Lebih dari empat baris :
- Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
- Jarak antar baris kutipan satu spasi.
- Kutipan dimasukkan 5 - 7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan lagi 5 - 7 ketukan.
- Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
- Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.

b. Kutipan Tidak Langsung
1) Kutipan diintegrasikan dengan teks.
2) Jarak antar baris kutipan spasi rangkap.
3) Kutipan tidak diapit tanda kutip.
4) Sesudah selesai diberi sumber kutipan.

c. Kutipan Pada Catatan Kaki
Kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

d. Kutipan Atas Ucapan Lisan
Harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan langsung atau tidak langsung.

e. Kutipan Dalam Kutipan
Kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat mempergunakan tanda kutip
tunggal atau tanda kutip ganda.
2) Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam kutipan memakai tanda kutip
tunggal

f. Kutipan Langsung Pada Materi
Kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan sisipan penjelas siapa yang berbicara.



http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt

Wednesday, November 21, 2012

Konvensi Naskah

Diposkan oleh JJhaemin di 6:52 PM
1.  PENGERTIAN

Konvensi adalah sesuatu (seperti amalan, tingkah laku, ciri-ciri) yang sudah disepakati dan dipatuhi berdasar aturan yang ada. Naskah adalah suatu teks yang berisi aturan, alur cerita di dalam suatu dialog. Jadi, konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah karangan ilmiah berdasarkan kebiasaan, dan aturan yang sudah disepakati. Konvensi penulisan naskah yang sudah di atur mencangkup aturan tentang pengetikan, pengorganisasian materi utama, pengorganisasian materi pelengkap, bahasa, dan kelengkapan penulisan lainnya.

2.  MACAM - MACAM NASKAH

a. Formal : suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi.

Syarat Formal Penulisan Naskah :
Persyaratan  formal  (bentuk  lahiriah)  yang  harus  dipenuhi  sebuah  karya menyangkut  tiga  bagian  utama, yaitu : Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, dan bagian pelengkap penutup.

Unsur-unsur dalam Penulisan Sebuah Karangan:
A.      Bagian Pelengkap Pendahuluan
Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga  halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik.

A.1 Judul Pendahuluan (Judul Sampul) dan Halaman Judul
Judul pendahuluan adalah nama karangan / karangan ilmiah. Halaman judul tidak mencantumkan apa – apa kecuali  mencantumkan  judul  karangan  atau  judul  buku.  Judul  karangan  atau  judul  buku ditulis dengan huruf kapital. Biasanya letaknya di tengah halaman agak ke atas. Dalam pembuatan sebuah makalah atau skripsi, halaman judul mencantumkan nama karangan, penjelasan  adanya  tugas,  nama pengarang  (penyusun),  kelengkapan  identitas  pengarang  (nomor  induk/registrasi,  kelas,  nomor  absen),  nama  unit  studi  (unit  kerja),  nama  lembaga (jurusan, fakultas, unversitas), nama kota, dan tahun penulisan.

Untuk  memberikan  daya  tarik  pembaca,  penyusunan  judul  perlu  memperhatikan  unsur-unsur sebagai berikut:
-    Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan.
-    Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya.
-    Sampul: nama karangan, penulis, dan penerbit.
-    Halaman  judul:  nama  karangan,  penjelasan  adanya  tugas,  penulis,  kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota, dan tahun penulisannya (dalam pembuatan makalah atau skripsi).
-    Seluruh  frasa  ditulis  pada  posisi  tengah  secara  simetri  (untuk  karangan  formal),  atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan yang tidak terlalu formal).

Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal:
# Komposisi tidak menarik.
# Tidak estetik.
#  Hiasan gambar tidak relevan.
# Variasi huruf jenis huruf.
# Kata “ditulis (disusun) oleh.”
# Kata “NIM/NRP.”
# Hiasan, tanda – tanda, atau garis yang tidak berfungsi
# Kata – kata yang berisi slogan.
# Ungkapan emosional.
# Menuliskan kata – kata atau kalimat yang tidak berfungsi.

A.2 Halaman Persembahan

Bagian yang tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukkan bagian ini, maka hal semata – mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan  ini  jarang  melebihi  satu  halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja.
Bila  penulis  menganggap  perlu  memasukkan  persembahan  ini,  maka persembahan  ini ditempatkan  berhadapan  dengan  halaman  belakang  judul  buku,  atau berhadapan  dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.

A.3 Halaman Pengesahan
Halaman  pengesahan  digunakan  sebagai  pembuktian  bahwa  karya  ilmiah  yang  telah  ditanda - tangani  oleh  pembimbing,  pembaca/penguji,  dan  ketua  jurusan  telah  memenuhi  persyaratan administratif  sebagai  karya  ilmiah.  Halaman  pengesahan  biasanya  digunakan  untuk  penulisan skripsi,  tesis,  dan  disertasi,  sedangkan  makalah  ilmiah,  dan  karangan  lainnya  (baik  non-fiksi maupun  fiksi)  tidak  mengharuskan  adanya  halaman  pengesahan.  Penyusunan  pengesahan ditulis  dengan  memperhatikan  persyaratan  formal  urutan  dan  tata  letak  unsur-unsur  yang harus tertulis di dalamnya.
Judul skripsi seluruhnya ditulis dengan huruf kapital pada posisi tengah antara margin kiri dan kanan.  Nama lengkap termasuk  gelar  akademis  pembimbing  materi/teknis,  pembaca/penguji,  dan ketua program jurusan ditulis secara benar dan disusun secara simetri kiri-kanan dan atas-bawah. Skripsi diajukan kepada sidang penguji akademis setelah disetujui oleh pembimbing dan pembaca/penguji.  Penulis  skripsi  dinyatakan  lulus  jika  skripsinya  telah  diuji  di  hadapan  sidang terbuka/tertutup dan telah ditanda-tangani oleh semua nama yang tercantum dalam halaman pengesahan. Nama kota dan tanggal pengesahan ditulis kata ketua jurusan.

Hal-hal yang harus dihindarkan:
-    Menggaris-bawahi nama dan kata-kata lainnya.
-    Menggunakan titik atau koma pada akhir nama.
-    Tulisan melampaui garis tepi.
-    Menulis nama tidak lengkap.
-    Menggunakan huruf yang tidak standar.
-    Tidak mencantumkan gelar akademis. 

A.4 Kata Pengantar
Kata pengantar fungsinya sama dengan sebuah surat pengantar. Kata pengantar adalah bagian karangan  yang  berisi  penjelasan  mengapa  menulis  sebuah  karangan.  Setiap  karangan  ilmiah, seperti: buku, skripsi, tesis, disertasi, makalah, atau laporan formal ilmiah harus menggunakan kata pengantar.
Kata  pengantar  merupakan  bagian  dari  keseluruhan  karya  ilmiah.  Sifatnya  formal  dan  ilmiah. Oleh  karena  itu,  kata  pengantar  harus  ditulis  dengan  Bahasa  Indonesia  yang  baku,  baik,  dan benar.  Isi  kata  pengantar  tidak  menyajikan  isi  karangan,  atau  hal-hal  lain  yang  tertulis  dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah ertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan.

Hal-hal yang harus dihindarkan:
-    Menguraikan isi karangan.
-    Mengungkapkan perasaan berlebihan.
-    Menyalahi kaidah bahasa.
-    Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
-    Kurang meyakinkan.
-    Kata pengantar terlalu panjang.
-    Menulis kata pengantar semacam sambutan.
-    Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif.

A.5 Daftar Isi
Daftar  isi  adalah  bagian  pelengkap  pendahuluan  yang  memuat  garis  besar  isi  karangan  ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-bab, dan unsur – unsure pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.
Daftar isi disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab dan judul sub-sub bab. Konsistensi ini dipengaruhi oleh bentuk yang digunakan.

A.6 Daftar Gambar
Bila  dalam  buku  itu  terdapat  gambar-gambar,  maka  setiap  gambar  yang  tercantum dalam karangan harus tertulis didalam daftar gambar. Daftar gambar menginformasikan: judul gambar, dan nomor halaman.

A.7 Daftar Tabel
Bila  dalam  buku  itu  terdapat  tabel-tabel,  maka  setiap  tabel  yang  tertulis  dalam karangan  harus  tercantum  dalam  daftar  tabel.  Daftar  tabel  ini  menginformasikan:  nama  tabel dan nomor halaman.

B.    Bagian Isi Karangan
Bagian isi karangan sebenarnya merupakan inti dari karangan atau buku, atau secara singkat dapat dikatakan karangan atau buku itu sendiri.

B.1 Pendahuluan
Pendahuluan  adalah  bab  I  karangan.  Tujuan  utama  pendahuluan  adalah  menarik  perhatian pembaca,  memusatkan  perhatian  pembaca  terhadap  masalah  yang  dibicarakan,  dan menunjukkan  dasar  yang  sebenarnya  dari  uraian  itu.  Pendahuluan  terdiri  dari  latar  belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori, dan metode pembahasan. Kesuluruhan  isi  pendahuluan  mengantarkan  pembaca  kepada  materi  yang  akan  dibahas, dianalisis-sintesis, dideskripsi, atau diuraikan dalam bab kedua sampai terakhir.

Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok – pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut:
- Latar belakang masalah
- Tujuan penulisan
- Ruang lingkup masalah
- Landasan teori
- Sumber data penulisan
- Sistematika penulisan

B.2 Tubuh Karangan
Tubuh  karangan  atau  bagian  utama  karangan  merupakan  inti  karangan  berisi  sajian pembahasan  masalah.  Bagian  ini  menguraikan  seluruh  masalah  yang  dirumuskan  pada pendahuluan secara  sistematis.  Kesempurnaan  pembahasan  diukur  berdasarkan  kelengkapan  unsur-unsur berikut ini:
-    Ketuntasan materi
-    Kejelasan uraian / deskripsi : Kejelasan konsep, kejelasan bahasa, kejelasan penyajian dan fakta kebenaran.

B.3 Kesimpulan
Kesimpulan atau simpulan merupakan bagian terakhir atau penutup dari isi karangan, dan juga merupakan bagian terpenting sebuah karangan ilmiah. Kesimpulan ini harus disusun sebaik mungkin. Kesi pulan haris dirumuskan dengan tegas sebagai suatu pendapat pengarang atau penulis terhadap masalah yang telah diuraikan.

Penulis dapat merumuskan kesimpulannya dengan dua cara, yaitu :
a. Tulisan yang bersifat argumentatif, dapat dibuat ringkasan – ringkasan argument yang penting dalam bentuk dalil atau tesis.
b. Untuk kesimpulan biasa, cukup disarikan tujuan atau isi yang umum dari pokok – poko yang telah diuraikan dalam karangan.

C.    Bagian Pelengkap Penutup

C.1 Daftar Pustaka (Bibliografi)
Setiap  karangan  ilmiah  harus  menggunakan  data  pustaka  atau  catatan  kaki  dan  dilengkapi dengan daftar bacaan. Daftar pustaka (bibliografi) adalah daftar yang berisi judul buku, artikel, dan  bahan  penerbitan  lainnya  yang  mempunyai  pertalian  dengan  sebuah  atau  sebagian karangan.

Unsur-unsur daftar pustaka meliputi :
-    Nama pengarang : penulisannya dibalik dengan menggunakan koma.
-    Tahun terbit.
-    Judul buku : penulisannya bercetak miring.
-    Data publikasi, meliputi tempat / kota terbit, dan penerbit.
Untuk  sebuah  artikel  diperlukan  pula  judul  artikel,  nama  majalah,  jilid,  nomor,  dan tahun terbit.

C.2  Lampiran (Apendix)

Lampiran  (apendix)  merupakan  suatu  bagian  pelengkap  yang  fungsinya terkadang  tumpang tindih  dengan  catatan  kaki.  Bila  penulis  ingin  memasukan  suatu  bahan  informasi  secara panjang lebar, atau sesuatu informasi yang baru, maka dapat dimasukkan dalam lampiran ini. Lampiran dapat berupa esai, cerita, daftar nama, model analisis, dan lain – lain. Lampiran disertakan sebagai bagian dari pembuktian ilmiah. Penyajian dalam bentuk lampiran agar tidak mengganggu pembahasan jika disertakan dalam uraian.

C.3 Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah yang digunakan dalam uraian dan disusun secara alfabetis (urut abjad. Penulisan indeks disertai nomor halaman yang mencantumkan penggunaan istilah tersebut.  Indeks  berfungsi  untuk  memudahkan  pencarian  kata  dan  penggunaannya  dalam pembahasan.

C.4 Riwayat Hidup Penulis
Buku,  skripsi,  tesis,  disertasi  perlu  disertai  daftar  riwayat  hidup.  Dalam  skripsi  menuntut daftar  RHP  lebih  lengkap.  Daftar  riwayat  hidup  merupakan  gambaran  kehidupan  penulis  atau pengarang.  Daftar  riwayat  hidup  meliputi:  nama  penulis,  tempat  tanggal  lahir,  pendidikan, pengalaman berorganisasi atau pekerjaan, dan karya – karya yang telah dihasilkan oleh penulis.

b. Semi Formal : Bila sebuah karangan tidak memenuhi persyaratan lahiriliah yang dituntut konvensi

c. Non Formal : Bila bentuk sebuah karangan tidak memenuhi syarat – syarat formalnya.






http://logicexploration.blogspot.com/2010/12/konvensi-naskah-dan-penyntingan.html
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19584/Konvensi+Naskah.doc.



Wednesday, November 14, 2012

Topik, Judul, dan Tema

Diposkan oleh JJhaemin di 7:57 PM
1. TOPIK

Topik berasal dari bahasa Yunani "Topoi" yang artinya tempat. Dalam hal tulis menulis, topik berarti pokok pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan artikel. Topik juga diartikan sebagai pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, bahan diskusi, dsb atau merupakan inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan. Dalam membuat tulisan, penulis pertama kali akan menentukan topik dari tulisannya. Topik tunggal adalah pokok pembicaraan yang terdiri dari satu masalah saja. Dari pembicaraan satu masalah, biasanya pembicaraan ini berkembang ke masalah lain hingga topiknya menjadi banyak. Topik ini bisa disebut multitopik atau topik ganda.

Cara Membatasi Topik
Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut :
1.Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

1.1 Ciri - Ciri Topik yang Baik

Ciri - ciri utama topik ialah permasalahannya yang bersifat umum dan belum terurai.
Ciri - ciri topik yang baik adalah :
a. Penulis menguasainya dengan baik dan mengetahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
b. Menarik untuk ditulis dan dibaca.
c. Jangan terlalu baru, teknis, dan kontroversial.
d. Bermanfaat.
e. Jangan terlalu luas.
f. Topik yang dipilih harus berada disekitar kita.
g. Memiliki ruang lingkup yang sempit dan terbatas.
h. Memiliki data dan fakta yang obyektif.
i. Memiliki sumber acuan atau referensi.

2. JUDUL

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis yang bersifat menjelaskan diri dan kadang dapat menentukan wilayah (lokasi). Di dalam sebuah artikel, judul sering disebut sebagai kepala tulisan. Judul baiknya dibuat dengan ringkas, padat, dan menarik.

Fungsi Judul :
a. Merupakan identitas atau cermin dari jiwa seluruh tulisan.
b. Temanya menjelaskan diri dan menarik sehingga mengundang orang untuk membaca isinya.
c. Gambaran global tentang arah, maksud, tujuan, dan ruang lingkupnya.
d. Relevan dengan seluruh isi tulisan, maksud masalah, dan tujuannya.

2.1 Syarat - Syarat Judul yang Baik

Syarat - syarat judul yang baik adalah :
a. Harus relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
b. Harus provokatif, yaitu harus menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi  cerita tersebut.
c. Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih.
d. Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
e. Judul harus mencerminkan topik atau tema, tidak boleh menyimpang.

Judul terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Judul Langsung : Berkaitan erat dengan bagian utama berita, hingga hubungannya dengan bagian utama terlihat jelas.
b. Judul Tidak Langsung : Judul yang hubungannya tidak langsung dengan bagian utama berita, tapi tetap menjiwai seluruh isi karangan atau berita.

3. TEMA

Tema berasal dari bahasa Yunani “thithenai”, yang artinya sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis lain. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Dalam karang mengarang, tema adalah pokok pikiran yang mendasari karangan yang akan disusun. Dalam tulis menulis, tema adalah pokok bahasa yang akan disusun menjadi tulisan.
Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan sebGi sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar - ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalama hubungan antara kalimat topik dan alinea. 

3.1 Ciri - Ciri Tema yang Baik

Ciri - ciri tema yang baik adalah :
a. Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahkan masalah - masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.
b. Tema dikenal / diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.
c. Bahan - bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.
d. Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

Topik, judul, dan tema memiliki makna yang sama, yaitu pokok pembicaraan dalam sebuah diskusi / dialog, pokok pikiran suatu karangan, dan nama yang digunakan untuk makalah / buku. 

Persamaan dan Perbedaan Antara Topik, Judul, dan Tema :
~Persamaan : Topik dan tema sama-sama dapat dijadikan judul tulisan.
~Perbedaan : Topik masih mengandung hal umum, sedangkan tema sudah lebih spesifik dan terarah dalam membahas suatu permasalahan.




Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review