Tuesday, June 12, 2012

[ONESHOOT] Why???

Diposkan oleh JJhaemin di 3:50 PM

Genre : Romance Sadness
Rating : T
Cast :
Lee Ji Eun/IU
Lee Donghae ‘SUPER JUNIOR’
Cho Kyuhyun ‘SUPER JUNIOR’
Park Ji Yeon ‘T-ARA’
Lee Hyuk Jae/Eunhyuk ‘SUPER JUNIOR’
Lee Sungmin ‘SUPER JUNIOR’
Kim Hyo Jung/Hyorin ‘SISTAR’

                                                                     **************************

*Ji Eun POV*

Seperti biasa sepulangnya aku dari kuliah, aku selalu duduk di taman favoritku merasakan segarnya udara di taman ini menemaniku menorehkan tinta di kanvas. Ya, aku memang hobi melukis, karna itu aku kuliah di salah satu universitas seni jurusan seni lukis.

“Lukisanmu bagus”, Ucap seseorang memecahkan konsentrasiku pada lukisanku. Aku langsung menoleh ke sumber suara, dan siapa yang kulihat??? Dia namja yang beberapa bulan ini sudah menarik perhatianku.
“Kita satu universitas kan? Kenalkan namaku Lee Donghae, aku jurusan seni musik”, Ucap namja itu ramah sambil mengulurkan tangannya.

Bukannya membalas uluran tangannya, aku langsung merapikan seluruh peralatan lukisku dan beranjak meninggalkannya.

“Hey, tunggu sebentar. Siapa namamu???”, Teriaknya. Ku abaikan pertanyaan itu sambil bergegas menjauhinya.
“Hufftthh, syukur saja lukisanku belum sepenuhnya jadi. Kalau sudah jadi, bisa – bisa dia tahu kalau aku melukis wajahnya”, Ucapku dalam hati.

Lee Donghae, namja yang sudah menarik perhatianku beberapa bulan ini tiba – tiba muncul di hadapanku. Aku senang dia mengajakku berkenalan, tapi aku takut dia akan menjauhiku saat dia tahu kekuranganku. Jadi, lebih baik aku menjadi pengagum rahasianya saja, menjadikannya sebagai objek lukisan – lukisanku.

*Donghae POV*

“Ada apa dengannya? Kenapa ia malah menjauhiku saat ku ajak kenalan? Apa wajahku menyeramkan? Tidak mungkin, yeoja – yeoja lain selalu mau kalau ku ajak berkenalan. Tapi kenapa ia malah menjauhiku?”, Gumamku bingung.
“Donghae~ah!!!”, Panggil Eunhyuk menepuk punggungku.
“Ne, ada apa?”, Tanyaku.
“Ayo kita latihan, bukankah sebentar lagi ada pentas seni. Kamu tidak lupa kan kalau band kita menjadi band yang sangat di tunggu di acara ini. Jadi kita harus menampilkan performa yang bagus”, Ucap Eunhyuk semangat.
“Ah, ne. Kajja!!!”, Seruku ikut bersemangat.

Beberapa hari kemudian..

@Pentas Seni

“Donghae~ah, kamu mau kemana?? Kita sebentar lagi tampil”, Tanya Sungmin Hyung padaku.
“Aku mau mencari udara segar sebentar Hyung biar tidak terlalu gugup”,
“Baiklah, tapi ingat jangan lama – lama”, Seru Sungmin Hyung.
“Ne Hyung, aku tidak akan lama”, Ucapku meninggalkan teman – teman bandku.

Aku merasa sedikit gugup untuk manggung kali ini, padahal aku sudah lumayan sering tampil di depan umum. Untuk itu aku mencoba mengurangi rasa gugupku dengan berkeliling sebentar, sampai akhirnya aku melihatnya lagi dan langsung menghampirinya.

“Hai, kamu yeoja yang kemarin di taman kan??”, Sapaku ramah.

Yeoja terkejut melihatku, dan langsung bergegas meninggalkanku. Tapi langsung saja aku tahan tangannya.

*Ji Eun POV*

Aku terkejut melihat namja itu kembali menyapaku, akupun langsung bergegas meninggalkannya. Tapi, tidak bisa. Tanganku di tahan oleh dia.

“Hey, kamu kenapa selalu menghindariku seperti itu? Apa kamu takut denganku? Apa aku tidak pantas tahu siapa namamu?”, Tanyanya padaku dengan muka memelas.
“Aniyo Donghae~ah, bukan seperti itu maksudku. Aku sungguh ingin berkenalan denganmu, tapi itu tidak mungkin”, Ucapku dalam hati.
“Kenapa kamu diam terus?? Namamu siapa???”, Tanyanya lagi.

Aku hanya diam melihatnya, tidak tahu harus bagaimana.

“Kamu tidak bisu kan???”, Ucapannya kali ini cukup mengena di hatiku. Akupun langsung melepaskan tangannya dan berlari meninggalkannya.
“Yaaa!! Ada apa denganmu?? Tunggu!!!”, Teriaknya memanggilku, tapi aku hiraukan.

*Author POV*

Tuliiliitt…

“Yobseyo Hyung”, Jawab Donghae.
“Kamu kemana saja? Ayo cepat kesini, sebentar lagi kita tampil”, Omel Sungmin pada Donghae.
“Ne Hyung, mianhae”, Maaf Donghae sambil mematikan telponnya.

Selesai perform…

“Donghae~ah, kamu kenapa melamun terus??”, Tanya Eunhyuk heran melihat Donghae yang melamun terus setelah mereka tampil.
“Aku tidak apa – apa”, Jawab Donghae singkat.
“Jeongmal??? Pasti ada sesuatu yang kamu sembunyikan, ayo cepat Hyung beritahu kami”, Paksa Kyuhyun.
“Huufftthh baiklah, aku akan memberitahu kalian. Aku sedang menyukai seorang yeoja, tapi aku bingung kenapa yeoja itu tidak mau berkenalan denganku. Dia malah selalu menghindariku, apa ada yang salah denganku???”, Cerita Donghae dengan ekspresi frustasi.
“Hmmm, bagaimana kalau kita selidiki yeoja itu?”, Cetus Kyuhyun.
“Waahh ide bagus itu, aku setuju”, Seru Sungmin yang dari tadi diam melihat Kyuhyun dan Donghae bicara.
“Lalu bagaimana kita bisa tahu yeoja yang kamu sukai Hyung??”, Tanya Kyuhyun bingung.
“Mmmm, begini saja. Selesai acara kita pergi ke taman belakang kampus. Biasanya yeoja itu ada disana untuk melukis”, Jawab Donghae.
“Melukis?? Apa dia dari jurusan seni lukis??”, Tanya Kyuhyun lagi.
“Ne, sepertinya iya”,
“Kalau begitu aku akan ajak yeojachinguku juga, dia kan juga jurusan seni lukis. Mudah – mudahan dia tahu yeoja yang Hyung suka itu”,

Selesai acara pentas seni, Donghae, Sungmin, Kyuhyun dan Park Ji Yeon yeojachingunya bergegas menuju taman belakang untuk melihat yeoja yang disukai Donghae.

“Ahhh, itu dia yang sedang melukis itu”, Seru Donghae, menunjuk ke yeoja yang sedang asyik dengan lukisannya.

Semuanya pun langsung menoleh kearah itu,

“Hah? Jadi oppa menyukai yeoja itu??”, Tanya Ji Yeon terkejut.
“Ne, waeyo? Kamu kenal dengannya?”, Tanya Donghae menatap Ji Yeon.
“Ne, aku kenal dengannya”, Jawab Ji Yeon pelan.
“Siapa namanya? Kenapa dia selalu diam, bahkan menghindariku tiap aku ajak berkenalan?”, Tanya Donghae tidak sabar.
“Namanya Lee Ji Eun, dia satu jurusan denganku seni lukis bahkan dia cukup dekat denganku. Tapi ada yang 1 hal yang harus Oppa tahu”, Jawab Ji Yeon, menghela nafasnya.
“Ada apa dengannya?”,
“Dia memiliki saudara kembar bernama Lee Jin Ra, dihari kelulusan SMA mereka, Jin Ra kecelakaan di depan matanya. Hal itu membuat dia sangat shock dan entah kenapa itu berpengaruh pada pita suaranya hingga membuatnya bisu seperti sekarang. Kata dokter hal itu bisa terjadi karna ia kehilangan orang yang sangat ia cintai terlebih itu saudara kembarnya, apalagi ia melihat dengan jelas bagaimana orang tersebut meninggalkannya”, Jelas Ji Yeon panjang lebar.
“Jadi alasan selama ini dia selalu menghindariku karna ini, dia tidak mau aku mengetahui kalau dia bisu. Dan salahnya aku kemarin sempat bertanya apa dia bisu”, Ucap Donghae lemas.
“Mwo??? Oppa bilang seperti itu padanya???”, Pekik Ji Yeon.
“Ne, habis aku bingung kenapa ia tidak pernah mau ku ajak berkenalan. Aisshh, bagaimana ini??”, Keluh Donghae.
“Ya sudah, sekarang cepat Hyung minta maaf padanya”, Saran Kyuhyun, mendorong tubuh Donghae.

Akhirnya Donghae berjalan mendekati Ji Eun..

*Ji Eun POV*

“Mianhae”, Ucap seorang namja di sampingku. Akupun langsung menoleh padanya, dan ternyata itu Donghae. Aku kembali melanjutkan lukisanku, tidak menghiraukannya.
“Jeongmal mianhae, tadi aku tidak bermaksud berbicara seperti itu Lee Ji Eun”, Maaf Donghae yang sudah duduk manis di sampingku.

Aku kembali menatapnya, dengan tatapan bingung. Bagaimana ia bisa tahu namaku padahal aku tidak pernah memberitahunya. Jangan – jangan dia juga sudah tahu kalau aku bisu.

“Aku tahu namamu dari Park Ji Yeon, dia teman sekelasmu kan? Dia juga menceritakan beberapa hal tentangmu termasuk masalah pita suaramu”, Jawab Donghae seakan tahu kalau aku ingin mempertanyakan itu.

Aku langsung mengambil kertasku yang selalu membantuku untuk berkomunikasi dengan orang lain.

“Lalu untuk apa kamu disini? Apa kamu tidak malu dekat dengan yeoja bisu sepertiku?”

Akupun memberikan kertasku padanya..

“Untuk apa aku malu, memangnya ada yang salah denganmu”, Ucapnya tegas.
“Biasanya orang – orang disekelilingku akan menjauhiku setelah tahu aku bisu, hanya Ji Yeon yang dengan tulusnya menjadi temanku. Makanya saat kamu mengajakku berkenalan, aku takut setelah kamu tahu aku bisu. Kamu akan menjauhiku juga”
“Apa dimatamu aku terlihat seperti orang – orang itu?”, Tanyanya menatapku tajam.
“Molla, aku kan baru mengenalmu”,
“Benarkah kamu baru mengenalku? Lalu kenapa kamu menjadikanku objek lukisanmu?”, Tanyanya dengan senyum penuh kemenangan.

Aku yang tersadar langsung melihat lukisanku dan kembali menatapnya dengan muka sedikit panik.

“Aigooo, aku lupa kalau sedang menyelesaikan lukisan wajahnya. Ottokhae???”, Panikku dalam hati.
“Hahaha, aku tahu kamu sebenarnya pengagum rahasiaku kan? Tidak mungkin kamu tidak mengenal namja tampan dan populer sepertiku”, Ucapnya bangga sambil tertawa terbahak.
“Isshh , ternyata namja ini PD sekali. Sepertinya aku salah menyukai orang”, Sungutku sambil membereskan lukisanku dan pergi meninggalkannya.
“Hey, Ji Eun~ah! Kamu mau kemana?”, Tanyanya.

Aku diam saja menatapnya sebentar, lalu berjalan lagi.

“Yaa!! Tunggu sebentar, aku tadi hanya bercanda. Kamu marah??”, Tanyanya lagi sambil berdiri di depanku.

Aku langsung mengambil kertasku lagi dengan muka cemberut menulis sesuatu untuknya,

“Aku tidak marah, aku cuma menyesal sudah menjadi pengagummu. Ternyata kamu orang yang terlalu PD Lee Donghae”,
“Aigoo, Ji Eun~ah. Kamu jangan serius dengan ucapanku itu, aku hanya bercanda”, Ucapnya memasang puppy eyes.
“Ne, aku percaya. Ya sudah aku mau pulang dulu”,
“Aku antar ya”, Ajaknya.
“Tidak usah terima kasih, aku biasa pulang sendiri”,
“Ayolah, anggap saja ini sebagai permintaan maafku”, Paksanya menarik – narik tanganku seperti anak kecil yang minta dibelikan permen.

Akupun menganggukan kepalaku tanda aku mau diantarkannya pulang.

                                                   ****************************

Keeseokan harinya..

Tok..tok..tok…

“Ji Eun~ah, kamu sudah siap? Di depan ada temanmu, sepertinya ia mau menjemputmu”, Ucap Eomma di depan pintu kamarku.

Akupun langsung menghampirinya, dan menatapnya bertanya siapa yang menjemputku.

“Namanya Lee Donghae, katanya dia temanmu. Lebih baik kamu cepat menemuinya”, Suruh Eomma padaku.
“Donghae? Ah tidak mungkin dia kerumahku pagi – pagi seperti ini”, Batinku dalam hati selama berjalan ke ruang tamu.
“Pagi Ji Eun~ah!!”, Sapanya dengan ramah.
“Ternyata benar itu Donghae, mau ngapain dia kesini?”, Tanyaku dalam hati, terkejut melihatnya disini.
“Waeyo sepertinya kau sangat terkejut?”, Tanyanya dengan senyum manisnya.

Aku merogoh kantung celanaku mencari kertasku, tapi nihil.

“Aisssh, sepertinya kertasku masih di kamar”, Gerutuku.
“Untuk apa kamu kesini?”, Tanyaku dengan gerak bibir yang pelan, supaya ia mengerti apa yang kuucapkan.
“Aku mau menjemputmu, bolehkan?”, Tanyanya masih dengan senyumnya itu.
“Ji Eun~ah!! Ayo sarapan dulu, ajak temanmu juga!”, Teriak Eomma dari dapur.

Akupun memberi isyarat pada Donghae untuk sarapan dengan kami.

@Ruang makan

“Ayo Donghae~ssi, sarapan yang banyak ya. Oo iya, apa kamu teman baru Ji Eun?”, Tanya Eomma di sela sarapan.
“Ne Ahjumma, aku baru mengenal Ji Eun kemarin”, Jawab Donghae ramah.
“Sering – sering ya kamu kesini, ahjumma senang kalau ada teman Ji Eun kesini. Dia jarang sekali mengajak temannya datang, kecuali Ji Yeon”,


Aku yang mendengar itu langsung menatap Eommaku dan langsung menatap Donghae.

“Ne Ahjumma, aku akan sering kesini. Tapi ya kalau Ji Eun membolehkan”, Ucap Donghae tersenyum sesekali melirikku.

Aku langsung menunduk tidak ingin melihatnya, dan pura – pura sibuk dengan sarapanku.
Selesai sarapan kami pun berangkat ke kampus, setelah berpamitan dengan Eomma.

@Kampus

Aku menundukkan badanku sebagai ucapan terima kasihku padanya.

“Sama – sama Ji Eun~ah. Pulang nanti mau aku antar sekalian?” Tawarnya.

Dengan cepat aku menggeleng..

“Kenapa? Kamu tidak suka aku antar kamu pulang?”, Tanyanya sedikit kecewa.

Aku langsung mengeluarkan kertas kecil dari sakuku,

“Mianhae, bukannya aku tidak mau. Tapi nanti aku ada jam tambahan, kemungkinan akan pulang malam. Aku takut kamu terlalu lama menunggunya, jadi aku pulang sendiri saja”, Jelasku di tulisanku.
“Ohh karna itu, baiklah kalau begitu. Ya sudah cepat kamu ke kelas, sepertinya sebentar lagi jam pelajaran sudah mulai”,
Aku tersenyum sedikit dan langsung menuju kelasku,

*Donghae POV*

“Sepertinya pedekatemu berjalan lancar Donghae~ah”, Ucap Eunhyuk sambil merangkulku.
“Semoga saja aku bisa mendapatkannya”, Ucapku seraya mengajaknya masuk kelas.

Sorenya setelah jam kuliahku selesai, aku langsung menuju kelas Ji Eun. Dengan santainya aku masuk kelas Ji Eun, dan duduk di samping Ji Eun yang sedang asyik membuat sketsa di kertasnya. Aku hiraukan tatapan teman sekelasnya yang menatapku heran.

“Eheemm, serius sekali kamu menggambarnya. Apa kamu sedang menggambar wajahku?”, Tanyaku membuatnya sedikit terkejut dan langsung melihatku.
“Donghae Oppa! Kamu sedang apa disini, apa kamu salah masuk kelas?”, Tanya Ji Yeon yang baru datang.
“Tidak, aku tidak salah masuk kelas. Aku hanya ingin tahu bagaimana pelajaran yang ada di kelas lukis, sekalian nanti aku mau mengantarkan Ji Eun pulang”, Jawabku sambil melirik Ji Eun.

Orang yang aku lirik hanya diam menundukkan wajahnya, sedangkan Ji Yeon langsung tersenyum jahil melihat itu.

“Ji Eun~ah, kenapa kamu tidak bilang padaku. Kalian sudah pacaran ya? Jahat sekali tidak memberitahukannya padaku”, Gerutu Ji Yeon pada Ji Eun.

Dengan cepat Ji Eun langsung menggelengkan kepalanya, bermaksud membantah itu. Aku dan Ji Yeon tertawa melihat ekspresi Ji Eun yang seperti salah tingkah itu.

“Annyeong Donghae Oppa! Kenapa kamu ada di kelas lukis? Bukannya kamu kelas musik?”, Sapa seorang yeoja genit bernama Hyorin.
“Memangnya aku tidak boleh masuk kelas ini?!”, Tanyaku dingin.
“Ya, tidak apa – apa Oppa. Malah aku sangat senang Oppa disini, aku jadi bisa merasakan satu kelas dengan Oppa”, Jawab Hyorin genit. Yeoja satu ini memang selalu cari perhatian di depanku, sangat menyebalkan.

Aku melengos padanya dan mengalihkan perhatianku pada Ji Eun yang kembali asyik melanjutkan sketsanya tanpa mempedulikan kami.

“Oppa, aku duduk disebelahmu ya? Tidak apa – apa kan?”, Tanya Hyorin sambil memegang tanganku.
“Terserah kau saja mau duduk dimana, dan tolong lepaskan tanganku”, Jawabku dingin.

Akhirnya diapun melepaskan tanganku dan duduk di bangku sebelahku.
Selesai kuliah…

“Kajja Ji Eun~ah kita pulang, aku sudah bilang kan akan mengantarmu pulang”, Ajakku menarik tangan Ji Eun.
“Oppa, lebih baik kamu mengantarkan aku saja. Untuk apa kamu mengantarkan gadis bisu itu”, Rengek Hyorin manja sambil menggelayut mesra di lenganku. Ji Eun yang melihat itu berusaha melepaskan genggaman tanganku dari tangannya.
“Yaa!! Hyorin~ssi! Berhentilah kamu mendekatiku seperti ini, aku tidak menyukaimu. Arra?? Dan satu lagi jaga ucapanmu itu! Ingat Ji Eun adalah yeoja yang istimewa bagiku, jadi kamu jangan macam – macam padanya!!”, Bentakku seraya melepaskan tangannya dengan kasar.

*Ji Eun POV*

“Yaa!! Hyorin~ssi! Berhentilah kamu mendekatiku seperti ini, aku tidak menyukaimu. Arra?? Dan satu lagi jaga ucapanmu itu! Ingat Ji Eun adalah yeoja yang istimewa bagiku, jadi kamu jangan macam – macam padanya!!”, Bentaknya seraya melepaskan tangan Hyorin dengan kasar.

Aku sangat terkejut mendengar perkataan itu, benarkah yang ia katakan itu? Dengan cepat ia menarik tanganku meninggalkan Hyorin yang diam karna terkejut mendengar ucapan Donghae.

                                                    *************************

Selama di perjalan Donghae hanya diam, fokus menyetir. Aku sendiri pun tidak tahu harus berbuat apa jadi sekarang aku hanya sibuk melihat pemandangan diluar mobil. Sesekali aku melihat Donghae, tapi cepat – cepat aku melihat keluar lagi. Baru kali ini aku melihat ekpresinya sedingin ini.
Sesampainya di depan rumahku,
Aku langsung keluar dari mobil dan membungkukkan badanku sebagai ucapan terimakasih. Lalu segera masuk ke rumah,

@Rumah

Aku melihat Appa dan Eomma sudah menungguku di ruang makan,

“Ji Eun~ah, cepat kamu mandi. Lalu segera makan, sekalian ada yang ingin kami bicarakan”, Suruh Appa. Aku menganggukan kepalaku dan langsung segera menuju kamar.

@Ruang makan

“Ji Eun~ah, kami punya kabar bahagia untukmu”, Ucap Appa tersenyum.
“Kabar apa Appa?”, Tanyaku dengan isyarat gerakan tangan.
“Appa sudah menemukan dokter yang bisa menyembuhkan penyakitmu, dengan terapi beberapa bulan dipastikan kamu bisa sembuh”, Ucap Appa semangat.
“Jinjja Appa? Dimana itu?”, Tanyaku bersemangat, tentunya masih dengan bahasa isyarat.
“Di Jepang, jadi kita sekeluarga akan pindah ke Jepang. Sampai kamu sembuh, bagaimana?”,
“Mwo?? Jepang?? Apa di Korea tidak ada doker seperti itu?”, Tanyaku kurang begitu setuju kalau harus meninggalkan Korea walaupun hanya sebentar.
“Kamu tahu sendiri kan, Appa sudah berusaha mencari dokter di Korea yang bisa mengatasi masalah ini. Tapi hasilnya nihil, yang paling dekat hanya ada di Jepang”, Jelas Appa padaku.
“Lalu bagaimana dengan kuliahku?”,  Tanyaku pada Appa.
“Kalau kuliah kamu bisa sementara kuliah di Jepang, Kim Ahjussi sudah mengurusnya”,
“Lalu kapan kita akan berangkat?”,
“Besok kita sudah harus berangkat, kamu setuju kan?”, Tanya Appa meminta persetujuan dariku.

Aku diam sejenak, dan akhirnya setuju dengannya..

@Kamar

Aku terus memikirkan apa tindakan yang aku ambil ini benar, lalu bagaimana dengan Donghae. Apa aku harus memberitahukannya tentang masalah ini.

“Aisshh kenapa aku jadi memikirkannya, dia bukan siapa – siapa aku. Jadi untuk apa dia tahu. Semoga saja keputusanku kali ini benar, dan semua terapiku disana bisa berjalan lancar hingga aku bisa cepat kembali ke Korea”, Ucapku dalam hati dan memejamkan mataku.

Keesokan harinya..
Aku dan keluarga ku berangkat ke Jepang dengan naik pesawat pagi, sedikit berat aku meninggalkan Korea. Tapi ini harus aku lakukan demi kesehatanku juga.

*Donghae POV*

Pagi – pagi sekali seperti biasa aku datang ke rumah Ji Eun untuk menjemputnya. Sesampainya di rumah Ji Eun, aku bingung kenapa rumahnya sepi sekali. Aku terus memencet bel rumahnya, tapi tidak ada Jawaban. Aku sms dia, dia juga tidak membalasnya.

“Apa mungkin Ji Eun sudah berangkat ya?”, Pikirku. Segera aku menuju kampus, untuk memastikannya.

Sesampainya di kampus aku langsung menuju kelas Ji Eun dengan tergesa – gesa.

“Hyung, Hyung kamu mau kemana? Buru – buru sekali”, Panggil Kyuhyun ikut berjalan cepat di sampingku.
“Aku mau ke kelas Ji Eun, tadi aku kerumahnya tapi dia tidak ada. Aku ingin memastikan apa ia sudah di kampus apa belum”, Jawabku tanpa menoleh padanya.
“Ah kebetulan sekali, aku juga mau bertemu dengan Ji Yeon. Tapi jalanmu jangan cepat seperti itu Hyung, aku capek mengikutimu”, Protes Kyuhyun membuatku memperlambat jalanku.
“Makanya kamu rajin berolahraga dan makan sayuran, jangan hanya jari - jarimu yang di olahragakan dengan memainkan PSP”, Nasihatku pada Kyuhyun. Kyuhyun hanya cemberut mendengarku menasihatinya.

Sampai di kelas Ji Eun, Kyuhyun langsung menghampiri yeojachingunya, sedangkan aku langsung melihat sekeliling kelas. Tapi tak aku lihat sosok Ji Eun. Akhirnya aku menghampiri Kyuhyun dan Ji Yeon.

“Ji Yeon~ah, aku tidak melihat Ji Eun. Kemana dia? Tadi dia juga tidak ada di rumah”, Tanyaku pada Ji Yeon. Ji Yeon langsung menatapku dengan tatapan aneh. Aku tidak tahu kenapa ia malah menatapku aneh seperti itu, bukannya menjawab pertanyaanku.
“Chagi~ah, kenapa kamu malah menatap Donghae Hyung seperti itu? Ji Eun kemana?”, Tanya Kyuhyun pada Ji Yeon.
Ji Yeon menunduk sebentar dan menghela nafasnya, “Tadi pagi Ji Eun sms aku, dia bilang…”,
“Dia bilang apa?”, Tanyaku tidak sabar karna Ji Yeon lama sekali memberitahunya.
“Dia bilang hari ini dia pindah ke Jepang untuk menyembuhkan pita suaranya. Dan diapun juga akan melanjutkan kuliah di Jepang selama dia berobat”, Jawab Ji Yeon.
“Jepang? Kenapa ia tidak memberitahuku? Apa kamu tahu berapa lama ia di Jepang?”, Tanyaku dengan nada sedih.
“Aku tidak tahu Oppa, setelah dia sms seperti itu. Handphonenya sudah tidak aktif. Mungkin dia sudah naik pesawat”, Jawab Ji Yeon.
“Hyung, gwenchana? Mungkin dia hanya sebentar di Jepang. Setelah sembuh ia pasti akan kembali ke sini lagi”, Ujar Kyuhyun mencoba menghiburku.
“Semoga saja begitu”, Ucapku lemah.

                                                     ******************************

Sebulan..Dua bulan…Tiga bulan…Ji Eun telah meninggalkan Korea, tanpa kabar sedikitpun. Aku masih sering duduk – duduk di taman belakang kampus, setidaknya disini aku bisa mengingat kejadian saat pertama kali kami berkenalan.

@Kantin

“Donghae~ah, mukamu pucat sekali. Kamu sakit?”, Tanya Sungmin Hyung khawatir.
“Hah? Ahh aku tidak apa – apa Hyung”, Jawabku tersenyum, agar semua tidak khawatir.
“Beneran Hyung? Tapi mukamu pucat sekali”, Tanya Kyuhyun memastikan.
“Ne, aku tidak apa – apa. Mungkin aku hanya kelelahan karna akhir – akhir ini kurang tidur”, Jawabku sekenanya. “Oo iya Ji Yeon~ah, apa masih belum ada kabar dari Ji Eun?”, Tanyaku pada Ji Yeon berusaha mengalihkan pembicaraan mereka.
“Belum ada Oppa”, Jawab Ji Yeon.

                                                      *******************************

*Ji Eun POV*

6 bulan lamanya aku meninggalkan Korea, dan sekarang sudah saatnya aku kembali ke Korea. Terapiku berjalan dengan lancar, dan hari ini aku sekeluarga sudah siap pulang ke Korea.

“Ji Eun~ah, apa kamu sudah siap? Kajja kita berangkat sekarang, sebentar lagi pesawatnya berangkat”, Teriak Eomma.
“Ne Eomma, tunggu sebentar!”, Jawabku dari kamar.
“Ayo Eomma aku sudah siap”, Ucapku semangat.
“Sepertinya kamu senang sekali balik ke Korea, kamu sudah kangen dengan namjachingumu itu ya?”, Goda Eomma.
“Isshh Eomma, aku belum punya namjachingu. Aku hanya senang bisa kembali ke rumah lagi”, Gerutuku.
“Ne,,ne. Kajja kita berangkat”,

Di perjalanan menuju Bandara, aku memberitahu Ji Yeon bahwa hari ini aku pulang. Dan aku menyuruhnya untuk mengajak Donghae Oppa dan yang lain supaya berkumpul di Blue Cafe, dan pastinya aku melarang Ji YEon untuk memberitahu bahwa aku sudah pulang. Aku ingin member kejutan untuk yang lain.

“Yaa, Ji Eun~ah. Kamu dari tadi tersenyum terus ada apa?”, Tanya Appa yang daritadi memperhatikanku.
“Ahh tidak ada apa – apa”, Jawabku mengalihkan pandangan ke luar mobil.

Sesampainya di bandara Incheon, aku langsung ijin dengan kedua orang tuaku untuk langsung ke Blue Cafe.

@Blue Cafe

Aku melihat Ji Yeon sedang asyik bercanda dengan yang lain, dan aku juga melihatnya,

“Donghae oppa, bogoshipeo”, Gumamku, tersenyum melihatnya.

Aku langsung naik ke panggung kecil di cafe itu, dan dengan iringan gitar akustik. Aku menyanyikan sebuah lagu.

Dadhin nae gaseumeun, nu-gudo sarang-hal suga eopt-da
Geureohke mideo-nneunde, eoneusae nae gaseumi yeolligo isseo
Kudeun nae gaseumeun, tashineun seolle-il suga eopt-da
Geureohke mideo-nneunde, neoreul bol ttae-mada nae gaseumi ttwiiyeo

You touch my heart baby, You touch my heart baby
Budeureoun songillo nae ma-eumeul eorumanjyeo
You touch my heart baby, You touch my heart baby

Nae ma-eumeul modu da da da kajyeo kasseo


Selesai aku bernyanyi semua bertepuk tangan, kecuali Donghae Oppa. Sepertinya ia masih belum menyadari kalau yang menyanyi itu aku.

“Aku menyanyikan ini buat seseorang, karnanya lah aku kembali lagi ke Korea”, Ucapku tersenyum. Aku lihat Donghae Oppa langsung melihatku yang masih berada di atas panggung.
“Donghae Oppa, aku sudah kembali”, Ucapku tersenyum.

Aku melihat ekpresinya yang sedikit tidak percaya, tapi akhirnya dia tersenyum. Ia langsung beranjak menghampiriku, tapi saat ia bangkit dari kursinya. Ia langsung terjatuh,

“Donghae Oppa!!!”, Pekikku langsung berlari ke arahnya.
“Hyung, Donghae~ah!!, kamu kenapa???”, Panik teman – temannya.
“Donghae Oppa, ireona!!!”, Teriakku mengguncang – guncangkan tubuhnya. Wajahnya pucat sekali, bahkan bibirnya mulai membiru.
“Cepat kita bawa dia kerumah sakit!”, Perintah Sungmin Oppa.

@Rumah Sakit

Kami semua menunggu di depan ruang IGD, aku terus saja menangis sambil mondar mandir tidak bisa diam.

“Eunhyuk~ah, Donghae dimana?”, Tanya seorang Ahjumma pada Eunhyuk Oppa.
“Dia sedang di dalam Ahjumma, tadi tiba – tiba saja ia pingsan”, Jawab Eunhyuk Oppa.

Tidak lama kemudian keluarlah seorang dokter,

“Mana keluarga dari pasien?”, Tanya Dokter itu.
“Saya dok, bagaimana keadaanya”, Ucap Ahjumma itu yang ternyata adalah orang tua Donghae Oppa.
“Sepertinya alat pemacu detak jantungnya sedikit bermasalah, kami harus melakukan operasi lagi. Tapi resikonya sangat besar, jadi sekarang terserah anda apa harus dilakukan operasi lagi atau tetap seperti ini. Tapi kita tetap harus menjaga emosinya agar terus stabil supaya tidak terjadi hal yang tidak – tidak”, Jelas dokter itu yang membuatku dan yang lain terkejut.

“Alat pemacu detak jantung? Ahjumma apa yang sebenarnya terjadi dengan Donghae Oppa?”, Tanyaku bingung.
“Sejak kecil Donghae menderita lemah jantung, saat umurnya 18 tahun. Ia mengalami koma karna detakan jantungnya yang sangat lemah. Akhirnya di putuskan agar ia di pasang alat pemacu jantung sampai sekarang ini untuk membantunya agar tetap hidup”, Jelas Lee Ahjumma menjelaskan semua.

Aku langung terduduk lemas di lantai, aku tidak percaya dengan semua ini. Selama ini aku tidak melihat ada yang aneh dengan Donghae Oppa. Dia kelihatan sehat – sehat saja,

“Donghae Oppa aku mohon jangan tinggalkan aku”, Lirihku semakin menangis kencang. Aku merasakan Ji Yeon memelukku, berusaha meredakan tangisanku.

Lalu datanglah seorang suster,

“Maaf, apa disini ada yang bernama Ji Eun?”, Tanya suster itu.
“Ne aku Ji Eun”,
“Tuan Lee Donghae ingin bertemu denganmu, silahkan ikut dengan saya”,

Dengan cepat akupun langsung masuk ke ruang IGD dan mendatangi Donghae Oppa. Aku melihat tubuhnya tergolek lemah dengan muka yang sangat pucat,

“Donghae Oppa, ini aku Ji Eun”, Panggilku sambil mengenggam tangannya.

Perlahan ia membuka matanya dan tersenyum padaku,

“Ji Eun~ah, tadi suaramu bagus sekali”, Ucap Donghae Oppa lemah.
“Oppa, kamu harus bertahan. Aku sudah kembali untukmu, jadi kamu harus cepat sembuh”,
“Benarkah kamu kembali ke Korea untukku? Aku senang sekali mendengar itu. Bisa tolong kamu ambil sesuatu di saku celanaku?”,

Aku langsung merogoh saku celananya, mengambil sebuah kotak kecil dan memberikan itu padanya,

“Cincin ini sebenarnya sudah lama aku beli untukmu, tapi aku belum berani untuk memberikannya. Sekarang saatnya aku memberikan ini, saranghae Ji Eun~ah”, Ucapnya berusaha memasangkan cincin itu di jariku.
“Oppaa…Nado saranghae”, Jawabku langsung memeluknya. Ia pun membalas pelukannku. Aku mendengar detak jangtungnya di telingaku, tapi suara itu semakin lama semakin melemah dan aku merasakan pelukannya juga melemah.
“Oppa!! Donghae Oppa!!!! Ireonaa..!!! Oppaa!!!!”, Jeritku memanggil namanya. “Dokter!! Suster!!!!”, Teriakku memanggil dokter yang ada disitu.

Pemakaman…

“Ji Eun~ah, kami tunggu kamu di mobil ya”, Ucap Ji Yeon.

Aku menangis dalam diam menatap batu nisan bertuliskan Lee Donghae.

“Donghae Oppa, mengapa di saat aku sudah mulai menemukan kebahagiaan dan cinta dalam hidupku. Kamu  malah meninggalkanku untuk selamanya? Terima kasih Oppa, di saat semua orang menjauhiku karna kekuranganku. Kamu malah mendekatiku selalu berusaha mencari perhatianku, walaupun terkadang aku mengacuhkanmu. Tapi kamu tetap tidak menyerah mendekatiku. Aku akan selalu mengingatmu Oppa, karna kamu aku bisa mengenal sebuah cinta yang tulus dan kamulah cinta pertama aku”, Ucapku dalam hati berusaha tersenyum.

~THE END~

Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review