Tuesday, May 22, 2012

[ONESHOOT] All My Heart

Diposkan oleh JJhaemin di 7:22 PM
 
Author : labumin010186
Title : All My Heart
Rating : T
Genre : Romance
Cast :
Lee Sungmin as Lee Sungmin
IU / You as Park Sunhi
Uee as Kim Yoo Jin
Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun

Iseng - iseng ikutan lomba fanfiction, alhamdulillah ternyata menang..hehehe. Walaupun hadiahnya ngga seberapa, tapi bangga juga. Karya kita di hargai. FF ini juga udah aku post di FB dan juga di post di sjfanfictionifc.wordpress.com, jadi ngga ada tuh yang namanya plagiat. Ini murni hasil karya aku..:) Jangan lupa tinggalin jejaknya ya..
#####################


_Sungmin POV_

Aku memasuki rumahku yang megah, saat di ruang tamu aku melihat eomma bersama seorang yeoja. Entah siapa yeoja itu, dan pastinya itu bukan urusanku. Akupun melewati mereka menuju kamarku.
 
“Sungmin~ah, kesini dulu sayang. Eomma mau mengenalkan seseorang padamu”, Ucap Eomma menyuruhku untuk menghampirinya. Dengan malas akupun menghampirinya dan yeoja itu.
“Kenalkan ini Park Sunhi, dia kerja di rumah sakit Appamu sebagai seorang motivator dan pengajar huruf braille”, Ucap eomma mengenalkan yeoja disampingnya.
“Annyeong aku Park Sunhi, senang berkenalan denganmu”, Ucapnya ramah sambil mengulurkan tangannya.

Aku diam saja melihatnya, aku bingung kenapa uluran tangannya tidak dihadapanku,

“Aku Lee Sungmin, aku ada dihadapanmu. Sepertinya tanganmu salah tempat”, Ucapku dingin.
“Ahh, mianhae”, Maafnya sambil menarik uluran tangannya kembali.

Aku merasa ada yang aneh dengan yeoja ini, tapi aku masih tidak tahu apa. Aku terus memperhatikan dia,

“Kamu buta??”, Tanyaku cepat tanpa rasa bersalah.
“Sungmin~ah!! Kamu harus sopan bicara dengan orang yang kamu baru kenal!”, Marah eomma padaku.
“Gwenchana ahjumma. Ne, aku buta sejak beberapa tahun ini”, Jawabnya dengan senyum.
“Lalu bagaimana kamu bisa bekerja dengan keadaan seperti itu?”, Tanyaku lagi.
“Justru kekuranganku ini membuatku lebih mudah dalam bekerja. Aku bisa memahami perasaan mereka karna aku juga mengalaminya. Akupun bisa dengan mudahnya memotivasi mereka kalau buta itu tidak menjadi halangan untuk sukses”, Ucapnya semangat.
“Baiklah, aku mengantuk. Aku mau tidur dulu”, Ucapku acuh tak acuh.
“Yaaa!! Sungmin~ah kamu jangan pergi dulu!!”, Teriak eomma memanggilku.

Aku tidak mendengarkannya, dan langsung saja menuju kamarku.

_Author POV_

“Mianhae Sunhi~ssi atas sikap Sungmin. Dia memang seperti itu, kami terlalu memanjakannya hingga membuat ia seperti itu. Dari kecil semua keinginannya selalu kami turuti, hingga ia dewasa tingkahnya menjadi seperti itu. Dia selalu bertindak seenaknya, dan selalu mencari masalah. Makanya dengan adanya kamu, kami berharap dia bisa berubah”, Harap Lee ahjumma pada Sunhi.
“Ne, semoga saja aku bisa merubahnya. Kalau begitu aku pulang dulu ahjumma”, Pamit Sunhi.

*MALAM HARI*

“Mwo???? Eomma Appa, kalian sedang tidak mabuk kan? Aku dijodohkan dengan yeoja buta itu??”, Teriak Sungmin menolak perjodohan itu.
“Sungmin~ah, kamu jangan bicara seperti itu. Walaupun ia memiliki kekurangan, ia sangat baik. Bahkan semua orang di rumah sakit senang dengannya karna keramahannya”, Ucap Lee Ahjussi.
“Appa!! Aku sudah memiliki yeojachingu, jadi kalian tidak bisa seenaknya menjodohkan aku dengan yeoja lain!!”, Tolak Sungmin mentah – mentah.
Lee ahjussi menghela nafasnya sebentar, “ Apa kamu mau terus – terusan dengan yeoja yang hanya mencintai uangmu?”, Tanyanya pelan.
“Maksud Appa? Dia bukan yeoja seperti itu, Appa tidak tahu apa – apa tentangnya”, Ucap Sungmin membela yeojachingunya.
“Benarkah? Lalu kenapa hampir setiap hari kamu selalu membelikannya barang – barang apapun yang ia mau, bahkan kalian selalu makan di restoran mewah, apa itu tidak bisa diartikan kalau dia hanya mencintai uangmu?”, Tanya Lee ahjussi yang sukses membuat Sungmin terdiam.

Sungmin terdiam mendengar perkataan Appanya, ia bingung harus menjawab apa lagi. Akhirnya Sungmin meninggalkan orang tuanya yang hanya saling bertatapan melihat tingkah laku anaknya.

                                        ################################

*KEESOKAN HARINYA*

_Sungmin POV_

“Sungmin~ssi, cepat bangun. Hari ini kamu kuliah pagi kan? Cepat mandi dan sarapan, orang tuamu sudah menunggu dibawah”, Teriak seseorang yeoja.

Aku mengerjap – ngerjapkan mataku berusaha menyesuaikan cahaya matahari yang masuk lewat jendela kamarku.

“Kamu??? Ngapain pagi – pagi kamu disini?”, Tanyaku galak saat melihat siapa yang membangunkanku.
“Aku disuruh orang tuamu untuk membangunkanmu, kata mereka kamu paling susah yang namanya bangun tidur. Tapi nyatanya kamu cepat sekali bangun”, Ucapnya riang.
“Huh, kamu jangan senang dulu. Aku bangun bukan karna kamu yang membangunkanku, tapi hari ini aku mau menjemput yeojachinguku makanya aku dengan mudah dibangunkan olehmu”, Cibirku berlalu meninggalkannya.
“Kamu mau mandi? Setelah mandi cepat ke bawah, orang tuamu sudah menunggu”, Pesannya padaku.
“Kamu tidak berhak memerintahku seperti itu, kita baru kenal jadi jangan seenaknya memerintahku!”, Ucapku kesal dengan sikapnya.
“Tapi pasti nanti aku berhak memerintahmu kalau kita sudah menikah”, Ucapnya ringan sambil berjalan pelan kearah pintu.
“Selamanya aku tidak akan pernah menikah dengan yeoja buta sepertimu, jadi kamu jangan bermimpi menikah denganku!”, Ucapku tajam.

Dia membalikkan tubuhnya, dan tersenyum sebentar. Lalu kembali meraba – raba membuka pintu kamarku.

@RUANG MAKAN

Aku melihat orang tuaku sedang sarapan dan asyik mengobrol dengan yeoja itu, akupun melalui mereka tanpa menoleh sedikitpun.

“Sungmin~ah, ayo sarapan dulu”, Ajak Eomma saat melihatku.
“Aku tidak sarapan Eomma, aku mau menjemput Yoo Jin”,
“Hari ini kamu berangkat dengan Sunhi, antarkan dia ke rumah sakit, jadi kamu batalkan janjimu dengan yeojachingumu itu”, Ucap Appa sambil menyeruput kopinya.
“Appa!! Appa jangan seenaknya seperti itu, aku tidak mau!”, Tolakku ketus.
“Kalau kamu tidak mau, Appa tinggal memblokir kartu kreditmu. Jadi sekarang terserah kamu, semua keputusan ada ditanganmu”, Ucap Appa ringan.
Aku mendengus kesal mendengarnya, dengan terpaksa aku mengikuti kata – kata Appa. “Baiklah, aku akan mengantarkan ia ke rumah sakit”.
………………………………..
“Aku sudah selesai, aku ke mobil duluan. Heh, kamu, cepat sarapannya. Aku tunggu di mobil, jangan lama – lama atau aku tinggal!”, Ancamku meninggalkan ruang makan.
….……………………………
“Isshh, kemana sih yeoja itu, kenapa lama sekali”, gerutuku yang sudah bosan menunggunya keluar.

Tiinnn…ttiiinnn…tinnnn…

“Ahh, Sungmin~ssi. Mianhae aku lama sekali  sarapannya, tadi aku keasyikan mengobrol dengan orang tuamu”, Maaf yeoja itu.
“Cepat naik, kamu mau membuatku terlambat kuliah??”, Bentakku menyuruhnya masuk.

Dengan pelan ia duduk disampingku, dan meraba – raba mencari seat belt. Aku yang dari tadi diam, berinisiatif membantunya, akhirnya aku pasangkan seat belt itu padanya sambil terus menatapnya,
Deg…

“Ada apa dengan jantungku? Melihatnya sedekat ini membuat jantungku seakan berhenti. Aiissh Lee Sungmin apa yang terjadi, ingat dia yeoja buta. Dia tidak selevel denganmu”, Keluhku dalam hati.

@RUMAH SAKIT

“Sudah sampai, cepat kamu turun!! Aku harus cepat – cepat ke kampus”, Suruhku mengusirnya dari mobil.
“Ne, gamsahamnida Sungmin~ssi! Aku harap kamu nanti menjemputku lagi, karna itu perintah orang tuamu”, Ujarnya seraya keluar dari mobilku.

Setelah ia keluar, aku cepat – cepat menuju kampus. Bukan karna aku takut terlambat masuk kelas, tapi aku ingin menjelaskan semua pada Yoo Jin. Dia tadi sangat marah karna aku tidak menjemputnya.

@KAMPUS

Aku cepat – cepat mendatangi kelas Yoo Jin, dan melihatnya sedang mengobrol dengan Cho Kyuhyun. Saking asyiknya mereka mengobrol, mereka sampai tidak tahu kalau akau datang.

“Chagi~ah, ikut aku sebentar. Ada yang harus aku jelaskan padamu”, Ajakku sambil menarik paksa tangannya.
“Yaaa!! Lee Sungmin, kamu tidak usah menarikku seperti itu. Tanganku sakit!”, Teriaknya berusaha melepas genggaman tanganku.
“Ah, mianhae Yoo Jin~ah. Aku hanya tidak suka kamu berbicara terlalu dekat dengannya”, Sesalku melepaskan tangannya.
“Kamu terlalu berlebihan Sungmin~ah. Aku hanya mengobrol dengannya”, Ucap Yoo Jin kesal melihat tingkahku.
“Mianhae chagi~ah. Palli, kita ke kantin saja. Aku ingin menjelaskan semua padamu”, Ucapku lembut, sambil merangkulnya.

Aku menatap Kyuhyun yang sedang menunjukkan evil smilenya, sungguh aku kesal melihatnya. Senyummnya seperti sedang mengejekku. Aku berusaha mengacuhkannya, dan segera pergi menuju kantin.

@KANTIN

“Chagi, mianhae tadi pagi aku tidak bisa menjemputmu. Appa menyuruhku untuk mengantarkan pegawainya ke rumah sakit. Dan sepertinya pulang kuliah nanti aku juga tidak bisa mengantarmu, karna aku harus menjemputnya”, Maafku sambil menggenggam tangannya.
“Mwo? Jadi kamu lebih memilih pegawai itu dibandingkan aku?”, Tanya Yoo Jin dengan nada tinggi.
“Bukannya seperti itu, aku juga tidak ingin menjemputnya. Tapi kalau aku menolak perintah Appa, Appa bisa memblokir kartu kreditku. Jadi aku tidak ada pilihan lain, mau tak mau harus mengantar dan menjemputnya”, Ucapku dengan wajah memelas.
Aku terdiam sejenak dan meneruskan omonganku,, “Sebenarnya ada yang ingin kukatakan lagi. Appa dan Eommaku menjodohkan aku dengan yeoja itu”,
“Apa??? Kamu dijodohkan??”, Teriak Yoo Jin memotong omonganku.
Cepat – cepat aku melanjutkan omonganku agar ia tidak salah paham “Sungguh aku sudah menolaknya. Tapi entah kenapa Eomma dan Appa masih bersikeras menjodohkanku dengannya. Aku tidak tahu lagi harus bagaimana”.

Yoo Jin hanya terdiam mendengar semua, sepertinya ia sedang memikirkan sesuatu, entah apa itu.

                                             ################################

Satu bulan sudah berlalu, dan setiap harinya aku mengantar dan menjemput Sunhi. Bahkan terkadang aku menemaninya untuk berbelanja bahan makanan di rumahku. Ya, dia memang menginap di rumahku atas dasar permintaan orang tuaku. Dan semenjak kehadiran Sunhi, aku merasa ada yang berubah dengan kehidupanku. Aku merasa hidupku lebih teratur, dan tidak hidup seenaknya seperti dulu. Apa kalian menanyakan bagaimana hubunganku dengan Yoo Jin? Hubunganku dengannya masih baik, eh, aku tidak tahu baik apa tidak. Yang jelas kami masih berpacaran, walaupun kami jarang bertemu karna jadwalku yang lebih sering bersama Sunhi. Seperti sekarang ini, aku sedang bersamanya di supermarket untuk membeli bahan makanan.

“Hmmmm, jadi ini yeoja yang dijodohkan denganmu itu?”, Ujar seorang yeoja dengan nada meremehkan.

Aku  langsung menoleh kearah yeoja itu, dan siapa yang aku lihat? Kim Yoo Jin bersama CHO KYUHYUN !

“Chagi~ah? Sedang apa kamu dengan namja itu?”, Tanyaku terkejut melihatnya.
“Aku sedang jalan dengannya, memang kenapa? Bukankah kamu juga sedang bersama yeoja lain”, Jawabnya ringan.
“Sungmin~ssi, ada apa? Apa ada yeojachingumu?”, Tanya Sunhi yang berada di sebelahku.
“Ternyata kamu yeoja yang dijodohkan dengan Sungmin? Huh, ternyata kita tidak selevel. Penampilanmu sangat biasa,berbeda jauh denganku. Aku bingung kenapa orang tua Sungmin bisa menjodohkan Sungmin denganmu”, Ucap Yoo Jin ketus.
“Yoo Jin~ah! Kamu tidak pantas berbicara seperti itu. Aku mohon sopanlah sedikit!”, Bentakku tidak suka mendengar perkataan Yoo Jin. Aku terkejut dengan omongan yang keluar dari mulutku, aku sendiri tidak sadar kenapa bisa bebicara seperti itu.
“Gwenchana Sungmin~ssi, aku memang seperti yang ia katakan”, Ucap Sunhi tersenyum.  “Aku juga tidak tahu kenapa kami bisa dijodohkan, hanya orangtua Sungmin~ssi yang tahu. O iya, kenalkan aku Park Sunhi, aku bekerja di rumah sakit milik Lee ahjussi”, Ujar Sunhi memperkenalkan dirinya dan membungkuk.
Yoo Jin mengacuhkan perkenalan itu, dia lebih memperhatikan Sunhi dari atas ke bawah, “Untuk apa tongkat yang kau pegang itu? Ah, aku tahu. Kamu buta?? Aigooo, aku tidak tahu apa yang ada dipikiran Lee ahjussi. Bagaimana bisa seorang Lee Sungmin pewaris tunggal rumah sakit dan department store terbesar di Korea dijodohkan dengan yeoja buta sepertimu, tidak masuk akal!”,Ketus Yoo Jin menghina Sunhi.

Untuk kali ini entah kenapa aku sangat marah mendengar perkataan Yoo Jin, yeojachinguku sendiri.

“Yoo Jin~ah!!! Kali ini kamu sudah sangat keterlaluan! Kamu tidak boleh menghina orang seperti itu!!”, Bentakku keras, membuatnya sedikit terkejut.
“Sungmin~ah, kamu memarahiku hanya karna aku bicara seperti itu padanya? Apa kamu sudah mencintainya, dan lebih memilihnya dibanding aku??”, Tanya Yoo Jin keras.

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan itu, mulutku berat untuk membuka.

“Huh, sepertinya kamu mulai mencintainya. Kalau begitu lebih baik kita putus, lagi pula aku juga sudah menemukan penggantimu”, Ucap Yoo Jin santai.
“Palli chagi, kita pergi dari sini. Biarkan dia bersama yeoja buta itu”, Ejek Yoo Jin seraya menggenggam tangan Kyuhyun yang hanya tersenyum penuh kemenangan melihatku.

Anehnya aku sama sekali tidak menyesal putus dengannya, aku menganggap semua ini biasa saja. Tidak berarti apa – apa.

“Sungmin~ssi, gwenchana?”, Tanya Sunhi pelan.
“Ne gwenchana, kalau sudah selesai ayo cepat kita pulang”, Jawabku dingin.

@RUMAH

Aku sedang terduduk diam di pinggir kolam renang, aku masih bingung dengan perasaanku. Bagaimana bisa aku putus dengan yeojachinguku, tapi aku tidak merasa sedih sama sekali. Bahkan ada perasaan sedikit lega, entah lega karna apa.

“Ehemm, Sungmin~ssi. Apa itu kamu?”, Ucap Sunhi membuyarkan lamunanku.
“Ne, ini aku. Ada apa?”,
“Boleh aku duduk? Aku ingin bicara sebentar denganmu”,
“Silahkan, kau mau bicara apa?”,
“Maaf, maafkan aku. Karnaku kamu jadi putus dengannya, seandainya kita tidak dijodohkan pasti hal ini tidak akan terjadi”, Maaf Sunhi dengan tulus.
“Kamu tidak salah, memang akhir – akhir ini hubunganku dengan Yoo Jin sedang tidak baik. Aku sering melihatnya sedang bermesraan dengan Kyuhyun, dan yang aku baru sadar sekarang. Selama aku berpacaran dengannya, dia hanya mencintaiku karna uangku. Selama ini aku selalu dimarahi Appa, karna setiap bulan tagihan kartu kreditku sangat besar. Ini karna aku selalu membelikan semua keinginan Yoo Jin”,
“Tapi tetap saja aku merasa bersalah, bisa saja kan ia dekat dengan Kyuhyun sebagai protes atas perjodohan ini”,
“Sudah kamu tidak usah berfikiran seperti itu, aku tidak menyesal putus dengannya. Bahkan anehnya aku sama sekali tidak merasa sedih, ada perasaan lega yang aku tidak tahu karna apa”,

Sesaat kami terdiam, diam – diam aku memandangi wajahnya. Sebenarnya ia yeoja yang cantik, bahkan menurutku ia juga yeoja yang baik. Jauh berbeda dengan Yoo Jin.

“Sunhi~ssi, apa aku boleh menanyakan sesuatu?”,
“Kamu mau menanyakan apa?”,
“Sejak kapan kamu tidak bisa melihat?”, Tanyaku hati – hati takut menyinggung perasaannya.
“Apa aku harus menjawabnya?”, Tanyanya balik dengan nada datar. Sepertinya ia merasa kurang nyaman membicarakan ini.
“Ehhmm, kalau kamu tidak mau menjawabnya, tidak apa – apa. Aku tidak memaksa”, Jawabku cepat.
Aku melihat ia sedikit menghela nafas, “6 tahun lalu, aku dan keluargaku mengalami kecelakaan mobil. Kedua orang tuaku meninggal di tempat, dan hanya aku yang selamat. Tapi sayangnya kedua mataku terkena serpihan kaca, hingga membuatku seperti sekarang ini”, Ucapnya dengan nada sedih.
“Mianhae Sunhi~ssi, aku tidak bermaksud membuatmu sedih”, Sesalku karna sudah membuatnya sedih.
Dia kembali tersenyum, “Tidak apa – apa Sungmin~ssi. Kamu tahu apa yang bisa membuatku kuat dengan keadaan itu? Ini semua karna Appamu”,
“Appaku? Bagaimana bisa?”, Tanyaku heran.
“Saat kami kecelakaan, kami dibawa ke rumah sakit Appamu. Di sana aku di rawat dengan baik oleh Appamu. Bahkan aku di rawat secara gratis karna ia tahu aku tidak memiliki saudara lagi. Saat aku mengetahui bahwa aku buta, aku merasa sangat terpukul. Yang ada dipikiranku saat itu, untuk apa aku hidup sendiri di dunia ini dalam keadaan buta. Aku merasa hidupku sudah berakhir, aku nyaris menjadi gila. Untung saja Appamu selalu menemaniku, dan memberikanku semangat dalam menjalani hidup ini. Sebenarnya ia mengajakku untuk tinggal di rumahmu, tapi aku tidak ingin merepotkannya. Akhirnya ia memberiku rumah kecil yang dekat dengan rumah sakit, dan sebagai imbalannya aku memutuskan untuk bekerja di rumah sakit. Ya seperti kerjaanku sekarang ini”, Ceritanya panjang lebar.
“Jadi sebenarnya kalian itu sudah kenal lama? Aku kagum padamu, masih semuda itu bisa tegar menghadapi masalah sebesar itu”, Pujiku membuat wajahnya memerah.
“Ahh, kamu jangan berlebihan seperti itu. Ini semua karna Appamu juga, makanya aku sangat berterima kasih padanya”,
“Hmmm, sudahlah ini sudah malam, cepat kamu cepat tidur. Aku tidak mau pegawai Appaku ada yang telat kerja”,
“Hmm, ne aku tidur dulu Sungmin~ssi. Kamu juga jangan terlalu malam tidurnya, karna kalau kamu kesiangan, aku juga akan datang telat”, Ucap Sunhi sambil tertawa kecil.
                                                  ################################

 Keesokan harinya, seperti biasa aku mengantar Sunhi ke rumah sakit.

“Gomawo Sungmin~ssi, aku kerja dulu”,
“Mmmm, Sunhi~ssi. Boleh aku mengantarmu ke ruang kerja?”, Tanyaku ragu.
“Boleh, kajja !”, Ucapnya semangat.

Sampai di depan sebuah ruangan..

“Ini ruang kerjaku, silahkan masuk. Maaf kalau sedikit berantakan”,
Aku pun memasuki ruangannya, “Apa ini yang ia bilang berantakan. Sungguh ruangan ini sangat rapi, sangat berbeda dengan kamarku yang seperti kapal pecah”, Pikirku sambil terus memperhatikan sekeliling.
“Silahkan duduk,  kamu mau minum apa?”, Tanyanya menawarkan minum padaku.
“Ah, tidak usah repot. Kamu mulai mengajar jam berapa?”,
“Sekitar jam 8, nanti asistenku akan memberitahuku”,

Tok..Tok…Tok…

“Permisi Sunhi~ssi, murid – murid sudah menunggu”, Beritahu asisten Sunhi.
“Ah, ne. aku segera kesana. Kamu siapkan semua yang kita butuhkan”, Perintah Sunhi pada asistennya.
“Sungmin~ssi, maaf aku harus bekerja. Apa kamu mau menemui Lee ahjussi?”,
“Ah tidak, sepertinya aku ingin pulang saja. Mumpung libur aku mau tidur sepuasnya”,
“Hahaha, jangan terlalu lama tidurnya. Bisa – bisa kamu menjadi pangeran tidur”, Canda Sunhi.

Aku tertawa mendengar candaannya, sungguh aku merasa sangat nyaman berada didekatnya. Aku tidak langsung pulang, aku diam – diam mengikutinya sampai diruangan tempat ia mengajar. Dia terlihat sangat manis, sungguh aku mulai tertarik padanya.

“Lee Sungmin, ada apa denganmu? Apa kamu jatuh cinta padanya? Ahh, aku tidak tahu, aku bingung dengan perasaaanku”, Ucapku dalam hati sambil terus memperhatikannya.
“Ehemmm, Sungmin~ah apa yang kamu lakukan disitu?”, Tegur Appa yang berdiri dibelakangku.
Aku sangat terkejut dengan kehadiran Appa, “A..Appa, ehmmm..aku tidak sedang melakukan apa – apa”, Jawabku tersendat.
“Benarkah? Apa kamu sedang memperhatikan Sunhi?”, Tanya Appa menskak mat diriku.
“Ahhh, aniyo. Hari ini aku sedang berkeliling rumah sakit ini,  Appa tahu sendiri kan aku tidak pernah memperhatikan ruang – ruang yang ada di rumah sakit ini. Kebetulan aku sedang lewat ruangan ini”, Jawabku mencari – cari alasan.
“Ya sudah, bagus kalau seperti itu. Kamu teruskan kegiatanmu berkeliling rumah sakit ini, Appa ada meeting”,
“Ne Appa”, Ucapku lega melihat Appaku meninggalkanku.

                                      ################################

6 bulan sudah Sunhi tinggal dirumahku, dan selama 6 bulan ini dia berhasil merubah semua hidupku. Aku sudah tidak menjadi namja yang senang menghamburkan uang, sekarang akupun sudah mulai serius dalam mengikuti semua pelajaran di kampusku.

*PAGI HARI*

_Sunhi POV_

Sepertinya rencanaku berhasil, aku bisa merubah Lee Sungmin menjadi namja yang baik. Kalian bingung? Ya, aku bersama orang tua Sungmin bersekongkol untuk merubah sifatnya. Jadi selama ini kisah perjodohan kami hanya kebohongan belaka, ini semua hanya untuk membuat Sungmin berubah. Aku juga tidak mengerti kenapa harus aku yang dipilih, awalnya aku menolak. Tapi mereka menawarkan akan mengusahakan mencari donor mata untukku kalau aku berhasil merubah sifat Lee sungmin. Dan hari ini kontrakku sudah selesai, aku harus meninggalkan rumah ini. Dan pergi ke China untuk melakukan operasi mata, kebetulan aku juga ada kerjaan di sana. Jadi sekalian saja aku melakukan operasi disana.
Aku pamit pada kedua orang tua Sungmin pagi – pagi sekali, sebelum Sungmin bangun,

“Lee ahjusii, aku pamit dulu. Terima kasih kamu sudah mencarikan donor mata yang tepat untukku, sekali lagi terima kasih”, Pamitku pada Lee ahjussi.
“Kami juga sangat berterima kasih padamu karna sudah membuat Sungmin seperti sekarang ini”, Ucap Lee ahjussi memelukku.
“Sunhi~ssi, setelah kamu menyelesaikan semuanya. Kamu cepat kembali lagi ke Korea, jujur saja kami sangat ingin kamu menikah dengan Sungmin”, Ucap Lee ahjumma mengejutkanku.
“Mwo??? Ahjumma tidak salah bicara?’, Tanyaku terkejut.
“Aniyo, kami bersungguh – sungguh. Kami sangat ingin memiliki menantu sepertimu, dan sepertinya Sungmin pun tidak akan menolak itu”,
“Ne, semoga saja semua urusanku selesai jadi aku bisa cepat pulang ke Korea lagi”,

Beberapa saat kemudian…

_Sungmin POV_

“Hoooaaammmmm, ahhh jam berapa ini?”, Gumamku. Aku langsung melihat jam yang berada di sampingku.
“Mwooo???? Jam 7??? Aigooo, aku ada ujian jam 8!! Aishh, kenapa Sunhi tidak membangunkanku??”, Panikku  sambil berlari menuju kamar mandi.

@RUANG MAKAN

“Eomma, Appa, Sunhi kemana? Kenapa aku tidak dibangunkan?”, Tanyaku sambil mengambil roti dan mengoleskan selai seadanya.
“Sarapannya pelan – pelan Lee Sungmin, duduk dulu”, Ucap Eomma menggeleng – gelengkan kepalanya.
“Aduuhh, tidak bisa Eomma. Aku sudah terlambat, aku ada ujian jam 8. Sunhi kemana sih?”
“Sunhi pergi ke China”, Jawab Appa singkat, dan sukses membuatku mengehentikan sarapanku.
“Mwo? Ke China?? Untuk apa?”, Tanyaku penasaran.
“Nanti saja kami jelaskan, pulang dari kuliah kamu datang ke rumah sakit. Appa dan Eomma akan menjelaskan semua”, Jawab Appa tenang.

Akupun bergegas pergi dengan tanda tanya besar di kepalaku,

                                        ################################

Selesai ujian aku langsung menuju rumah sakit, dan segera ke ruangan Appa. Kulihat Appa dan Eomma sudah menungguku,

“Appa, apa yang terjadi? Mengapa Sunhi ke China begitu mendadak? Bahkan ia tidak pamit padaku”, Cecarku pada Appa.

Appapun menceritakan semuanya tentang rencana perjodohan kami yang sebenarnya hanya rekayasa, tentang donor mata itu, dan pekerjaan dia di China.

“Jadi, sebenarnya kalian tidak menjodohkanku dengannya??”, Pekikku setelah mendengar penjelasan Appa.
“Ne, ini semua kami lakukan supaya kamu bisa merubah sifatmu. Dan nyatanya kami berhasil, tapi sungguh kami tidak bermaksud memainkan perasaanmu sayang. Eomma malah benar – benar ingin kamu menikah dengan Sunhi. Tapi itu semua terserah kamu dan Sunhi, kami tidak ingin memaksakan perasaan kalian”, Ucap eomma berusaha menenangkan perasaanku yang entah sudah seperti apa.

Aku diam melihat mereka, dan langsung meninggalkan mereka. Aku indahkan panggilan mereka, dan langsung pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, aku langsung menuju kamar Sunhi.

“Sunhi~ssi, kenapa kamu meninggalkanku tanpa pamit? Aku tidak marah dengan semua ini, aku malah ingin berterima kasih padamu. Tapi kenapa sekarang kamu menghilang seperti ini, ponselmu juga tidak aktif. Apa kamu sengaja ingin menghindariku?”, Lirihku dengan mata berkaca.

                                  ################################

1 tahun kemudian…
Aku sudah mulai sedikit – sedikit membantu Appa mengurus rumah sakit dan department store kami,  Satu tahun ini aku berusaha menyibukkan diri agar aku melupakan Sunhi. Tapi tetap saja itu tidak bisa, sampai hari itu tiba…

“Yaaa!!! Lee Sungmin!! Dasar pangeran tidur!! Jam segini kamu masih saja tidur??? Apa kamu tidak malu dengan ayam – ayam yang sudah bekokok di luar sana?!”, Teriak seorang yeoja memekakkan telingaku.
“Yaaa!!! Palliiii, cepat bangun!! Apa kau mau aku siram??”, Teriaknya kembali.

Aku merasa aku familiar dengan suara ini, akupun membuka mata dan siapa yang aku lihat…

“Sunhi~ah!!!!!”, Teriakku langsung terbangun dan memeluknya.
“Uhuukkk,uhukkk. Sungmin~ssi, bisakah kau melepas pelukanmu. Aku tidak bisa nafas”, Protesnya berusaha melepaskan pelukanku.
“Aku tidak akan melepaskan pelukanku, anggap saja ini hukuman untukmu”, Ucapku sambil terus memeluknya erat.

Setelah berusaha sekuat tenaga, akhirnya ia berhasil melepaskan pelukanku,

“Hukuman? Memangnya aku salah apa?”, Tanyanya polos.
Aku yang geregetan melihatnya, mencubit pelan hidungnya, “Apa kamu tidak merasa bersalah sudah meninggalkanku tanpa pamit? Bahkan selama satu tahun ini kamu tidak pernah mengabariku. Dan satu lagi, kamu sudah membohongiku masalah perjodohan itu. Apa itu tidak membuatmu merasa bersalah?”, Ucapku pura – pura marah padanya.
“Ahh, soal itu. Mianhae Sungmin~ssi. Apa kamu benar – benar marah padaku? Sekali lagi maaf, aku tidak pernah bermaksud membuatmu marah”, Maafnya dengan wajah takut.
“Apa wajahku sangat menyeramkan saat marah seperti ini?”, Tanyaku heran melihat ekpresi wajahnya.
“Ne, wajahmu sangat menyeramkan. Aku takut sekali”, Jawabnya pelan.
“Habis minta maaf kamu malah mengatakan wajahku seram??!! Isshhh, oh iya ada satu lagi kesalahanmu”, Ucapku mengeluarkan evil smile ku.
“A..ap..apa??”, Tanyanya takut – takut.
“Kenapa kamu masih saja memanggilku dengan sebutan formal? Bisakah kamu memanggilku oppa!”,
“Hah???”,

Aku langsung tersenyum melihatnya dan kembali memeluknya,

“Sunhi~ah, terima kasih kamu sudah merubahku menjadi orang yang berguna. Selamat operasimu berjalan dengan lancar, dan tahukah kamu? Satu tahun ini aku berusaha menyibukkan diriku supaya bisa melupakanmu. Tapi ternyata itu susah sekali”, Ucapku manja.

Ia kembali melepaskan pelukanku, tersenyum, dan tangannya 
bergerak merapikan rambutku,

“Benarkah kamu merindukanku? Aku tidak percaya?”, Ucap Sunhi tersenyum nakal.
“Aku benar – benar merindukanmu Sunhi~ah. Apa kamu tidak merindukanku?”,
“Aku? Merindukanmu? Tentu saja aku sangat merindukanmu oppa! Aku bahkan berusaha menahan diriku untuk tidak menghubungimu. Sebagai gantinya, aku selalu menghubungi orang tuamu untuk mengetahui kabarmu”, Ucapnya sambil terus memandangiku.
“Jadi selama ini orang tuaku selalu berkomunikasi denganmu? Aisshh, tega sekali mereka tidak memberitahuku”, Ucapku kesal sambil mengerucutkan bibirku.
“Yang penting sekarang Sunhi sudah di depanmu kan sayang”, Ucap Eomma yang sudah berdiri di depan pintu bersama Appa.

Aku dan Sunhi melihat orang tuaku, dan kembali saling bertatapan.

“Sungguh mata yang indah, mata yang memancarkan kehangatan dan kasih sayang. Terima kasih tuhan, engkau sudah mengirimkan yeoja yang sangat baik padaku”, Ucapku dalam hati sambil terus menatapnya

~THE END~

Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review