Sejak kecil pasti kita sering mendengar nasehat dari orangtua, guru, ataupun buku agar menggantungkan cita – cita setinggi langit. Semua itu benar, karena dengan adanya cita – cita, tentu akan menambah semangat kita untuk menggapai semua cita – cita yang diinginkan. Cita – cita yang baik adalah cita – cita yang dicapai dengan kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang – orang terdekat, dan masih banyak lagi. Dalam bercita – cita pun, sebaiknya kita jangan terlalu memaksakan diri, karena itu bisa membuat diri kita merasa stes dan depresi jika cita – cita tersebut tidak tercapai.
Cita – cita merupakan kalimat yang sering dipertanyakan kepada anak – anak. Semua orang tua selalu menanyakan itu kepada anaknya, begitupun denganku. Waktu kecil saya selalu bercita cita untuk menjadi dokter anak. Kenapa saya ingin menjadi dokter anak?? Itu karena waktu saya kecil, ketika saya sakit, saya selalu datang ke salah satu dokter langganan saya. Saat itu saya ngerasa kaya’nya enak banged jadi dokter anak, soalnya kita bakal sering ketemu sama anak - anak kecil yang lucu - lucu. Sampai akhirnya, saya baru tau kalo buat sekolah kedokteran itu perlu biaya yang gag sedikit. Lagipula untuk menjadi seorang dokter pastinya kita harus mempunyai tanggung jawab yang besar dan kesabaran yang tinggi. Berhubung saya orangnya gag sabaran, jadi mau gag mau saya hrus nglupain cita - cita saya buat menjadi dokter. Akhirnya saya lebih memilih untuk menjadi dokter komputer..hehehe…
Memang awalnya agak sedikir ragu untuk ngambil jurusan ini, tapi lama kelamaan saya ngerasa nyaman aja di jurusan ini. Kalau di pkir - pikir saya gag salah juga ngambil jurusan ini, karena zaman sekarang hampir semua pekerjaan menggunakan computer. Itu berarti peluang pekerjaan buat saya lumyan banyak. Mudah - mudahan aja saya bisa ngedapetin pekerjaan yang bisa mencukupi kebutuhan saya dan bisa mewujudkan cita cita saya yang laen, yaitu ingin menaikkan haji orang tua dan kakek - nenek saya…amiinnnn…
Source :
http://organisasi.org/mimpi-cita-cita-adalah-kunci-masa-depan-hidup-kita-sebagai-bahan-bakar-menuju-sukses