Monday, June 3, 2013

Contoh Proposal Penulisan Ilmiah

Diposkan oleh JJhaemin di 4:08 PM
JUDUL : Animasi Cara Menyikat Gigi Untuk Anak Usia 2 – 5 Tahun



PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Gigi merupakan organ yang penting bagi manusia, karena awal dari proses pencernaan berasal dari mulut dengan bantuan gigi untuk menghaluskan makanan yang masuk. Kerusakan yang terjadi pada gigi dapat mempengaruhi organ tubuh lain, dan menyebabkan terganggunya aktivitas sehari – hari. Faktor – faktor yang menyebabkan kerusakan gigi dapat berasal dari makanan, minuman, ataupun lingkungan. Beberapa orang berpendapat bahwa makanan atau minuman yang dikonsumsi tidak akan berbahaya bagi kesehatan gigi. Tetapi setelah di telusuri lebih jauh,  hal kecil seperti itu justru menjadi alasan terbesar terjadinya kerusakan pada gigi seperti karies gigi atau gigi berlubang.
Karies gigi (gigi berlubang) merupakan hal yang paling sering di rasakan, baik bagi orang dewasa maupun anak – anak. Tetapi pada umumnya, penyakit ini menyerang sebagian besar anak – anak. Penyebabnya adalah kebiasaan anak – anak mengkonsumsi makanan yang manis, dan tidak langsung membersihkan mulut.
Selain masalah di atas, kerusakan gigi pada anak – anak juga dapat disebabkan karena kesibukan orang tua dan kurangnya perhatian orang tua mengenai perawatan gigi yang baik pada anak. Hal ini didukung kurangnya pengetahuan orang tua dalam memberikan pengarahan tentang bagaimana cara menyikat gigi dengan benar. Juga disebabkan karena terbatasnya media pembelajaran berupa animasi yang bertemakan cara menyikat gigi dengan benar.
Masalah – masalah di atas dapat diselesaikan dengan membuat sebuah media pembelajaran tentang cara menyikat gigi yang benar dengan menggunakan blender 3D.

Batasan Masalah
Beberapa batasan masalah pada aplikasi ini, antara lain:
1.    Aplikasi ini khusus untuk anak berusia 2 – 5 tahun.
2.    Aplikasi ini menekankan pada animasi cara menyikat gigi yang benar disertai dengan audio dan teks.
3.    Pada animasi ini, hanya terdapat gambar gigi dan sikat gigi saja.

Tujuan Penulisan
Membuat “Animasi Cara Menyikat Gigi Untuk Anak Usia 2 – 5 Tahun”. Animasi ini di harapkan dapat menarik minat anak – anak dalam mempelajari bagaimana cara menyikat gigi yang benar. Juga dapat mempraktikannya dalam kehidupan sehari – hari sehingga menyikat gigi tidak hanya sebagai formalitas saja, melainkan suatu kewajiban untuk menjaga kesehatan mulut.

LANDASAN TEORI
Gigi
Gigi tumbuh di dalam lesung pada rahang dan memiliki jaringan seperti pada tulang, tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka. Menurut perkembangannya, gigi lebih banyak persamaannya dengan kulit daripada dengan tulang. Gigi merupakan salah satu organ pengunyah yang terdiri dari gigi pada rahang atas dan rahang bawah (Rasinta Tarigan, 1995). Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990), gigi merupakan tulang keras dan kecil – kecil berwarna putih yang tumbuh tersusun berakar di dalam gusi dan gunanya untuk mengunyah dan mengigit. Struktur gigi pada manusia terbagi dalam dua bagian yaitu  bagian mahkota dan  bagian akar. Pada bagian mahkota merupakan bagian gigi yang terlihat dalam mulut, sedangkan pada bagian akar merupakan bagian yang tertanam di dalam tulang rahang. Gigi merupakan salah satu jaringan keras tubuh yang terdiri dari enamel/email, dentin dan sementum.
Dalam pertumbuhannya, gigi mengalami dua fase pergantian. Diawali dari pertumbuhan gigi susu yang lengkap pada kisaran umur tiga tahun dengan jumlah 20 gigi, kemudian diganti dengan fase gigi tetap yang diawali pada kisaran umur 13 tahun keatas. Pertumbuhan gigi tetap ini menjadi lengkap setelah jumlah gigi menjadi 32 gigi, sekitar umur 17 sampai dengan  umur 21 tahun. Fase diantara awal fase gigi tetap sampai gigi tetap yang lengkap disebut fase gigi campuran, yaitu antara umur 13 sampai dengan umur 17 tahun.
.   Perawatan Gigi
Agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut, terdapat beberapa cara untuk merawatnya. Diantaranya adalah :
a.    Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah cara yang dikenal umum oleh masyarakat untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan maksud agar terhindar dari penyakit gigi dan mulut. Menurut Manson dan Elley (1993), menyikat gigi sebaiknya dilakukan dengan cara sistematis supaya tidak ada gigi yang terlampaui, yaitu mulai dari posterior ke anterior dan berakhir pada bagian posterior sisi lainnya.
1.    Alat dan Bahan Menyikat Gigi
Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam menyikat gigi yang baik, antara lain:
-    Sikat Gigi
Sikat gigi yang baik adalah sikat gigi yang mempunyai ciri-ciri, seperti: bulu-bulu sikat lunak dan tumpul, sehingga tidak melukai jaringan lunak dalam mulut. Ukuran sikat gigi diperkirakan dapat menjangkau seluruh permukaan gigi atau disesuaikan dengan ukuran mulut. Dalam memilih sikat gigi, yang harus diperhatikan adalah kondisi bulu sikat. Pilihlah bulu sikat yang terbuat dari nilon karena sifatnya yang elastis (Budiman, 2009).
-    Pasta Gigi
Pasta gigi yang baik adalah pasta gigi yang mengandung fluor, karena fluor akan bereaksi dengan email gigi dan membuat email lebih tahan terhadap serangan asam. Pasta gigi yang mengandung fluor apabila digunakan secara  teratur akan dapat mencegah kerusakan gigi. Pasta gigi mengandung bahan abrasif ringan seperti kalsium karbonat dan dikalsium fosfat, tetapi baru sedikit bukti-bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi dapat meningkatkan efisiensi pembersihan plaque. Pasta gigi yang mengandung fluorida ternyata sudah terbukti dapat meningkatkan absorpsi ion fluor pada permukaan gigi yang akan menghambat kolonisasi bakteri dari permukaan gigi. Beberapa pasta gigi tentu juga mengandung bahan-bahan kimia seperti formaldehid atau strongsium clorida, yang dapat membantu mengurangi sensitivitas dari akar gigi yang terbuka akibat resesi gingiva (Manson dan Eley, 1993).
-    Alat Bantu Menyikat Gigi
Menurut Manson dan Elley (1993), beberapa alat bantu yang digunakan untuk membersihkan gigi adalah: benang gigi, tusuk gigi, dan sikat sela-sela gigi. Penggunaan benang gigi akan membantu menghilangkan plaque dan sisa-sisa makanan yang berada di sela-sela gigi dan di bawah gusi. Daerah-daerah tersebut sulit dibersihkan dengan sikat gigi.
2.    Waktu Menyikat Gigi
Waktu menyikat gigi yang tepat adalah pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Waktu tidur produksi air liur berkurang sehingga menimbulkan suasana asam di mulut. Sisa-sisa makanan pada gigi jika tidak dibersihkan, maka mulut semakin asam dan kumanpun akan tumbuh subur membuat lubang pada gigi. Sifat asam ini bisa dicegah dengan menyikat gigi (Budiman, 2009).
3.    Teknik Menyikat Gigi
Menurut Depkes RI (1996), teknik menyikat gigi adalah:
a.    Sikatlah semua permukaan gigi atas dan bawah dengan gerakan maju mundur dan pendek-pendek atau atas bawah, sedikitnya delapan kali gerakan setiap permukaan gigi.
b.    Permukaan gigi yang menghadap ke bibir disikat dengan gerakan naik turun.
c.    Permukaan gigi yang menghadap ke pipi disikat dengan gerakan naik turun agak memutar.
d.    Permukaan gigi yang digunakan untuk mengunyah disikat dengan gerakan maju -  mundur.
e.    Permukaan gigi yang menghadap ke langit-langit atau lidah disikat dengan gerakan dari arah gusi ke permukaan gigi.
f.    Setelah permukaan gigi selesai disikat, berkumur satu kali saja agar sisa fluor masih ada pada gigi.
g.    Sikat gigi dibersihkan di bawah air mengalir air dan disimpan dengan posisi kepala sikat gigi berada di atas.
b.    Membersihkan Lidah dan Berkumur dengan Obat Kumur
Membersihkan lidah dan berkumur dengan obat kumur dapat membersihkan bakteri yang menempel dari sisa - sisa makanan yang ada.
c.    Periksakan Kesehatan Gigi dan Mulut
Rutin untuk memeriksakan gigi ke dokter minimal 6 bulan sekali. Perawatan gigi tidak hanya dilakukan saat terjadi kerusakan pada gigi, tetapi untuk mendeteksi dan mengkoreksi masalah pada gigi lebih awal.

Multimedia
Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video. Obyek-obyek multimedia tersusun dari 5 unsur yaitu teks, grafik, audio. video dan animasi.
a.    Teks
Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks. Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan suatu bahasa. Kebutuhan teks bergantung pada kegunaan aplikasi multimedia.
b.    Grafik
Image (grafik) merupakan hasil sebuah citra pengambilan citra yang didapat melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, yang hasilnya sering disebut dengan gambar. Gambar dapat berwujud sebuah ikon, foto ataupun simbol.
c.    Audio
Audio adalah elemen multimedia yang menitikberatkan penggunaan telinga sebagai alat utama untuk menangkap informasi. Penggabungan audio ke dalam sebuah aplikasi multimedia dapat memberi informasi yang tidak dapat diperoleh dari metode komunikasi yang lain. Penambahan audio pada interface dapat memperkaya cara interaksi manusia dengan komputer, dimana manusia bisa memperoleh informasi melalui lebih dari satu indera, tidak hanya melalui lebih dari satu indera, tidak hanya melalui sistem visual saja tetapi juga bisa melalui sistem audio.
d.    Video
Video merupakan gabungan dari media gambar dan audio yang diambil menggunakan alat perekam seperti Handycam. Media ini merupakan elemen terlengkap jika dibandingkan dengan elemen lain, akan tetapi membutuhkan ruang yang besar dalam penyimpanannya.
e.    Animasi
Animasi adalah salah satu elemen multimedia yang memang sangat menarik, sebab ia mampu membuat sesuatu seolah - olah bergerak. Padahal animasi adalah rangkaian sejumlah gambar yang ditampilkan secara bergantian. Ada beberapa jenis animasi, yaitu :
1.    Stop-motion animation
Stop-motion animation sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya, jenis animasi ini sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan. Teknik stop-motion animasi ini sering digunakan dalam visual effect untuk film-film di era tahun 50-60-an bahkan sampai saat ini.
2.    Animasi Tradisional (Traditional animation)
Tradisional animasi adalah teknik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Dinamakan tradisional karena teknik animasi inilah yang digunakan pada saat animasi pertama kali dikembangkan. Tradisional animasi juga sering disebut cel animation karena teknik pengerjaannya dilakukan pada celluloid tranparent yang sekilas mirip sekali dengan transparansi OHP. Dengan berkembangnya teknologi komputer, lahir teknik animasi baru yang seluruh pengerjaannya mengunakan komputer yang kemudian disebut computer animation (animasi komputer) atau lebih dikenal 3D animation. Untuk membedakan 3D animation yang seluruhnya dikerjakan dengan komputer, cel animation kemudian juga disebut 2D animation.
3.    Animasi Komputer
Sesuai dengan namanya, animasi ini secara keseluruhan dikerjakan dikomputer. Melalui camera movement, keseluruhan object bisa diperlihatkan secara 3 dimensi, sehingga banyak yang menyebut animasi ini sebagai animasi 3 dimensi ( 3D animation ).


PENUTUP
Kesimpulan
Dengan adanya animasi cara menyikat gigi ini, akan membuat anak mengetahui bagaimana cara menyikat gigi dengan benar. Animasi ini juga dapat membantu orang tua untuk mengajarkan cara yang benar kepada anak.

Saran

Animasi ini masih dapat dikembangkan lagi menjadi media pembelajaran yang lebih menarik, seperti menambahkan objek anak kecil dan beberapa efek busa dalam menyikat gigi. Agar lebih terlihat seperti kegiatan menyikat gigi yang sebenarnya
An
Ani


Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review