Sunday, March 17, 2013

Penalaran

Diposkan oleh JJhaemin di 4:04 PM
1. PENGERTIAN PENALARAN

Penalaran memiliki beberapa pengertian, yaitu :

1. Proses berpikir logis, sistematis, terorganisasi dalam urutan yang saling berhubungan sampai dengan simpulan,
2. Menghubung-hubungkan fakta atau data sampai dengan suatu simpulan,
3. Proses menganalisis suatu topic sehingga menghasilkan suatu simpulan atau pengertian baru,
4. Dalam karangan terdiri dari dua variabel atau lebih, penalaran dapat diartikan mengkaji, membahas atau menganalisis dengan menghubungkan variabel yang dikaji sampai menghasilkan derajat hubungan dan simpulan,
5. Pembahasan suatu masalah sampai menghasilkan suatu simpulan yang berupa pengetahuan atau pengertian baru.

2. SYARAT - SYARAT PENALARAN

a. Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
b. Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.

3. UNSUR - UNSUR PENALARAN

1. Topik, yaitu ide sentral dalam bidang kajian tertentu yang spesifik dan berisi sekurang – kurangnya dua variabel.
2. Dasar pemikiran, pendapat, atau fakta dirumuskan dalam bentuk proposisi yaitu kalimat pernyataan yang dapat dibuktikan kebenarannya atau kesalahannya.

Proposisi mempunyai beberapa jenis, yaitu :
a. Proposisi empirik, proposisi berdasar fakta.
Contoh : Anak cerdas  dapat memanfaatkan potensinya.
b. Proposisi mutlak, pembenaran yang tidak memerlukan pengujian untuk menyatakan benar dan salah. Contoh : Gadis yaitu wanita mudah yang belum pernah menikah.
c. Proposisi hipotetik, persyaratan hubungan subjek dan predikatyang harus dipenuhi.
Contoh : Jika di jemput, Rudi akan ke rumah Andi.
d. Proposisi positif universal, pernyataan positif yang mempunyai kebenaran mutlak.
Contoh : Semua manusia akan meninggal.
e. Proposisi kategoris, tidak adanya persyaratan hubungan subjek dan predikat.
Contoh : Jono akan menikahi Sari.
f. Proposisi positif parsial, pernyataan bahwa sebagian unsure pernyataan tersebut berdifa positif.
Contoh : Sebagian orang ingin hidup kaya.
g. Proposisi negative universal, kebalikan dari proposisi positif universal.
Contoh : Tidak ada gajah tidak berbelalai.
h. Proposisi negative parsial, kebalikan dari proposisi positif parsial.
Contoh : Sebagian orang hidup menderita.

4. Proses berpikir ilmiah, kegiatan yang dilakukan secara sadar, teliti, dan terarah menuju suatu kesimpulan.
5. Logika, metode pengujian ketepatan penalaran, penggunaan argument (alasan), argumentasi (pembuktian), fenomena, dan justifikasi (pembenaran).
6. Sistematika, seperangkat proses atas bagian – bagian atau unsur – unsur proses berpikir ke dalam suatu kesatuan.
7. Permasalahan, pertanyaan yang harus dijawab (dibahas) dalam karangan.
8. Variabel, unsur satuan pikiran dalam sebuah topik yang akan dianalisis.
9. Analisis (pembahasan, penguraian) dilakukan dengan mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencari hubungan (korelasi), membandingkan, dll.
10. Pembuktian (argumentasi) yaitu proses pembenaran bahwa proposisi itu terbukti kebenarannya atau kesalahannya.
11. Hasil, akibat yang ditimbulkan dari sebuah analisis induktif atau deduktif.
12. Kesimpulan (simpulan), penafsiran atau hasil pembahasan, dapat berupa implikasi atau inferensi.


3. MACAM - MACAM PENALARAN

3.1 Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, dan diakhiri kesimpulan umum.

Penalaran induktif terdiri dari tiga macam, yaitu :

a. Generalisasi, proses penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala (data) yang bersifat khusus, serupa, atau sejenis yang disusun secara logis dan di akhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh : Pemuda – pemuda yang sangat radikal tampaknya akan menjadi konservatif bila sudah memperoleh harta dan kekuasaan.

Macam - macam generalisasi :
- Generalisasi Sempurna
Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: Sensus penduduk
- Generalisasi Tidak Sempurna
Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon. Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna.

b. Analogi, proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelas terhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum.

Analogi mempunyai 4 fungsi,antara lain :
- Membandingkan beberapa orang yang memiliki sifat kesamaan
- Meramalkan kesamaan
- Menyingkapkan kekeliruan
- Klasifikasi

c. Sebab – akibat, proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antar gejala yang mengikuti pola:

- Sebab- akibat.
Contoh : Hujan turun di daerah itu mengakibatkan timbulnya banjir.
- Akibat – Sebab.
Contoh : Andika tidak lulus dalam ujian kali ini disebabkan dia tidak belajar dengan baik.
- Akibat – Akibat.
Contoh : Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.


3.2 Penalaran Deduktif, bersifat spesifikasi (pengkhususan). Deduktif adalah proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum (prinsip, hukum, teori, keyakinan) menuju hal – hal khusus.
Contoh:
Semua mahluk akan mati.
Manusia adalah mahluk.
Karena itu, semua manusia akan mati.

Penalaran deduktif terdiri dari dua macam, yaitu :
- Silogisme, proses penalaran yang menghubungkan dua proposisi (pernyataan) yang berlainan untuk menurunkan sebuah kesimpulan yang merupakan proposisi ketiga. Silogisme terdiri atas tiga bagian : premis mayor, premis minor, dan kesimpulan.
Contoh:
Premis mayor   : semua cendikiawan adalah pemikir.
Premis minor    : Sasono adalah cendekiawan.
Kesimpulan      : Jadi, Sasona adalah pemikir.
- Entimem, bagian silogisme yang di anggap telah dipahami akan dihilangkan.
Contoh:
Lumba - lumba melahirkan anak dan tidak bertelur karena termasuk binatang mamalia.






Sumber :

Hs, Widjono. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan di Perguruan Tinggi (Edisi Revisi, cetakan ke-2). Jakarta: Grasindo

Puspandari, Dyas. 2009. Bahasa Indonesia. Bandung : Politeknik Telkom

http://ykrespati.wordpress.com/2011/10/27/macam-macam-penalaran/

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran




Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review