Kelebihan dan Kekurangan Studentsite Gunadarma

Studentsite bisa dikatakan juga sebagai loker mahasiswa gunadarma,yang berbasis web sehingga semua mahasiswa dapat mendapatkan informasi antar civitas akademika Universitas Gunadarma.


Beberapa kelebihan yang ada pada Studentsite Gunadarma,yaitu:
1. Mahasiswa bisa membaca berita-berita terkini tentang Universitas Gunadarma yang juga dimuat di situs resmi universitas.
2. Mahasiswa bisa menyimpan pesan dosen (Lecture Message) yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswa.
3. Mahasiswa bisa melihat rangkuman nilai, jadwal kuliah, jadwal ujian, dll.
4. Mahasiswa bisa menyimpan dan mengelola file-file dengan fitur File Manager.
5. Ada juga Calendar, hingga mahasiswa bisa mengatur jadwal mereka.
6. Di Studentsite juga terdapat Address Book yang bermanfaat untuk mengelola alamat-alamat email dari mahasiswa yang bersangkutan.
7. Ada juga Forum,disini mahasiswa bisa berkomunikasi dan bertukar pikiran mengenai suatu topik yang sedang ramai dibicarakan.
8. Email dengan kapasitas 100Mb dapat di akses dalam satu layar (Windows) aplikasi dengan Studentsite,hingga mahasiswa tidak perlu mengaktifkan aplikasi browser lagi.
9. Fitur Bookmark bisa digunakan untuk mencari informasi,dan mahasiswa bisa menyimpan URL situs favorit untuk referensi di kemudian hari.
10. Fitur Pools, mahasiswa bisa menjaring pendapat rekan-rekannya mengenai suatu topik, peristiwa maupun fenomena yang sedang terjadi.


Beberapa kekurangan pada Studentsite:
1. Untuk mahasiswa yang baru mengaktivasi Studentsite,biasanya mengalami kesulitan atau masalah yang menyebabkan mahasiswa kesulitan mengaktivasi Studentsite.
2. Kadang-kadang mahasiswa kesulitan membuka situs ini.
3. Ada beberapa jadwal yang sudah kadaluarsa.


Kalau mau lebih jelas lagi klik disini aja deh

PSSI VS URUGUAY

Sedikit sejarah tentang PSSI yang bisa saya jelaskan. PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) di bentuk pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta. PSSI didirikan oleh Insinyur Sipil yang bernama Soeratin Sosrosoegondo. Pada era sebelum tahun 70-an, banyak pemain Indonesia yang bisa bersaing di tingkat internasional, seperti Ramang dan Tan Liong Houw, Sucipto Suntoro, dan Ronny Pattinasarani.
Tapi sayangnya, saat ini kejayaan PSSI mulai menurun, contohnya saat pertandingan PSSI vs Uruguay kemarin. Indonesia kalah telak dengan skor 1 untuk Indonesia dan 7 untuk Uruguay. Memang Uruguay merupakan juara ke-4 pada piala dunia 2010 lalu. Jadi permainan Uruguay pasti lebih baik di bandingkan dengan Indonesia.


Sebenarnya pada menit-menit awal Indonesia sempat unggul 1 gol, tapi tidak tahu kenapa lama - kelamaan permainannya makin menurun. Hingga Uruguay mampu membobol gawang Indonesia sampai 7 kali. Tentu banyak penggemar setia PSSI yang kecewa dengan hasil itu. Mereka sudah datang menonton langsung untuk mendukung tim kesayangan mereka, tapi ternyata malah mendapatkan hasil yang sangat mengecewakan. Mungkin hal ini disebabkan karena Indonesia kalah jauh dalam hal stamina, strategi, pengalaman, maupun mental di bandingkan dengan tim Uruguay.


Menurut saya selain timnas Indonesia harus berlatih lebih keras lagi, mereka juga harus lebih mempersiapkan fisik dan mental mereka untuk menghadapi lawan-lawan mereka selanjutnya. Supaya kejadian seperti kemarin tidak terulang lagi. Mudah-mudahan dengan adanya pertandingan persahabatan tersebut, bisa menjadi pengalaman untuk TimNas PSSI.

Kasus Pembuangan Bayi

Saat ini pembuangan bayi sudah banyak terjadi dimana-mana. Hal ini di sebabkan karena beberapa faktor, seperti misalnya faktor ekonomi. Di lihat dari faktor ekonomi, kebanyakan masyarakat yang kurang mampulah yang membuang bayi mereka, karena mereka tidak sanggup untuk membiayai kebutuhan anak mereka. Yang kedua karena pergaulan bebas, biasanya wanita yang melahirkan bayi tersebut tidak mau bertanggung jawab karena dia merasa malu mempunyai anak di luar nikah sehingga ia tega membuang bayi tersebut, apalagi ditambah dengan pasangannya tidak mau bertanggung jawab.


Bayi-bayi itu biasa di buang di depan rumah warga, di depan panti asuhan, di toilet SPBU, bahkan ada yang di buang di tempat pembuangan sampah. Apa yang ada di pikran mereka saat mereka membuang darah daging mereka sendiri??? apalagi sampai tega membunuhnya. Bayi yang tidak salah apa-apa itu, harus menanggung akibat dari orangtuanya yang jelas karena perbuatan mereka sendiri.


Kalau mereka merasa tidak sanggup untuk menghidupi anak mereka atau tidak mau menanggung malu karena perbuatan mereka, bisa saja mereka menaruh anaknya di panti asuhan, atau mencari orang yang mau mengadopsi anak mereka, tanpa harus membuang atau membunuh anak mereka. Dan selama ini yang saya lihat di televisi atau saya baca di koran-koran, aparat kepolisian biasanya hanya menangkap atau menginterogasi wanitanya saja sehingga hanya wanita itu yang menanggung akibat perbuatan mereka, sedangkan yang laki-lakinya tidak pernah saya lihat di tangkap atau di interogasi oleh pihak kepolisian. Padahal perbuatan itu mereka berdua yang melakukan, tetapi kenapa lagi-lagi hanya wanita yang menjadi korban????