Tuesday, May 31, 2011

Perkembangan Teknologi Komputer di Universitas Gunadarma

Diposkan oleh JJhaemin di 3:56 PM

Sekarang teknologi sangat berkembang pesat, kapasitas memori harddisk semakin bertambah, prosesor computer makin cepat, tampilan grafis makin nyata, dan masih banyak lagi. Dengan terus berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, peranan computer mempunyai posisi penting sebagai salah satu media pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi informatika (IT) di perguruan tinggi saat ini makin ramai, ini bisa diliat dari adanya pengakuan sejumlah perguruan tinggi yang mengatakan bahwa sudah memanfaatkan IT melalui pengadaan Information Communication Technology (ICT) disertai dengan sejumlah implementasinya dalam proses pendidikan regular. Sekarang pun interaksi antara dosen dan mahasiswa tidak hanya dilakukan secara langsung, tapi juga bisa dilakukan dengan menggunakan media computer, internet, email, dll.

Salah satu universitas yang sudah menerapkan teknologi informasi adalah Universitas Gunadarma. Di Universitas Gunadarma, sudah diterapkan E-Learning sebagai implementasi paling nyata dari pemanfaatan ICT. Untuk mendukung E-Learning tersebut, UG memberikan layanan hotspot bagi mahasiswa yang memiliki laptop dan Internet Lounge untuk mahasiswa yang tidak mempunyai laptop.

Internet Lounge - Fasilitas Internet Gratis Universitas Gunadarma
Penerapan IT terbaru pada UG adalah iLab (Integrated
 Lab), iLab mengajarkan praktikan untuk menjadi mandiri dan memiliki sikap tanggung jawab tinggi atas keputusan yang diambilnya sendiri. Pada saat iLab, praktikan harus mengerjakan praktikum secara mandiri tanpa adanya asisten yang bisa membantu.

Integrated Lab Universitas Gunadarma

Untuk lebih jelasnya berikut ini merupakan fasilitas TIK pada Gunadarma dari tahun – ke tahun:
 No Waktu Kejadian
 1  1982  Pembelian komputer pertama untuk proses pendidikan di Gunadarma
 2  1988  Bantuan komputer dari presiden yang digunakan untuk kegiatan kursus
pembekalan
 Pengembangan Local Area Network (LAN) pertama di Gunadarma
 3  1992  Pengembangan Sistem Manajemen Akademik Online untuk pengisian KRS,
basis data mahasiswa, pengolahan nilai dan KTM
4
 1994  Pemasangan koneksi Internet dengan dial-up MODEM di lembaga
pengembangan komputerisasi
 5  1995  Pemasangan jaringan intranet pertama dengan 10-base-5 di Kampus
Kelapa Dua
 6  1996  Pemasangan koneksi internet dengan VSAT bekerja sama dengan
PT Indosat dengan kapasitas sebesar 128 Kbps
 Peluncuran situs resmi Universitas Gunadarma dengan alamat
http://www.gunadarma.ac.id
7
 1998  Penggantian media koneksi Internet dengan Leasedline PT Telkom dengan
kapasitas sebesar 256 Kbps
 8  1999  Upgrade kapasitas koneksi internet sebesar 512 Kbps
 9  2000  Peluncuran staffsite di http://staffsite.gunadarma.ac.id untuk informasi
pembelajaran dari setiap dosen dan Upgrade kapasitas koneksi internet
sebesar 1 Mbps
 10  2002  Upgrade kapasitas koneksi internet sebesar 2 Mbps
 11  2003  Peluncuran career center di http://career.gunadarma.ac.id untuk
pengelolaan data alumni dan pengembangan karir, yang didanai oleh
proyek TPSDP
 Peluncuran situs baru perpustakaan dan digital library di
http://library.gunadarma.ac.id , yang sebagian anggarannya didanai oleh
Proyek TPSDP
 12  2004  Pemasangan backbone Fiber Optics di tiga lokasi kampus yaitu Kampus D,
Kampus E, dan Kampus G
 13 2005
 Peningkatan bandwidth internet dari 2 Mbps menjadi 16 Mbps
 Pemasangan fixed wireless antar kampus
 14  2006  Pemasangan fasilitas WiFi pertama
 Universitas Gunadarma tergabung dalam jaringan Indonesian Higher
Education Network (INHERENT) dengan bandwidth 1 Mbps.
 Pemasangan fasilitas Video Confference yang didanai dari proyek
INHERENT
 15  2007  Penambahan fasilitas WiFi menjadi 20 titik
 Penambahan kapasitas bandwidth dari 16 Mbps menjadi 26 Mbps
 Pemasangan Internet broadband di kampus Simatupang dengan bandwidth
2 Mbps
 Peluncuran Studentsite di http://studentsite.gunadarma.ac.id dengan
kapasitas virtual locker setiap mahasiswa sebesar 100 Mb.
 Peluncuran repository system di http://repository.gunadarma.ac.id
 Peluncuran e-learning system di http://elearning.gunadarma.ac.id
 Penyediaan fasilitas Internet Lounge di 3 lokasi kampus
 16  2008  Peluncuran desain baru website Universitas Gunadarma beserta sub
domain pendukung lainnya
 Penambahan bandwidth Internet dari 26 Mbps menjadi 30 Mbps
 Penambahan fasilitas WiFi menjadi 70 titik di semua lokasi kampus
 Peluncuran beberapa layanan informasi akademik berbasis web yang
meliputi:
UG Open Courseware di http://ocw.gunadarma.ac.id
UG News di http://ugnews.gunadarma.ac.id
UG Community di http://community.gunadarma.ac.id

Sumber :
http://ugpedia.gunadarma.ac.id/content/53/1360/id/perkembangan-fasilitas-tik.html

Monday, May 30, 2011

Wedding Dress (hidup dan Kematian)

Diposkan oleh JJhaemin di 2:32 PM

Judul: Wedding dress
Pemain:
Song Yoon-ah 송윤아 sebagai mama, Seo Go Eun (엄마, 서고운)
Kim Hyang-ki 김향기 sebagai anak perempuannya, Jang So Ra (, 장소라)
Lee Ki-woo (이기우) sebagai Ji Hoon (지훈)
Jeon Mi-seon (전미선) sebagai Ji Hye (지혜

      Hujan turun rintik- rintik. Di dalam sebuah toko seorang wanita terlihat sedang menggambar rancangan baju pengantin.Wanita itu adalah Seo Go Eun seorang single mother yang berjuang membesarkan anaknya yang bernama Jang So Ra seorang diri. Suaminya telah meninggal dunia. So Ra adalah anak yang tertutup , mungkin karena terbiasa hidup sendiri dan sering ditinggal sang ibu yang sibuk bekerja. Go Eun mengantar So Ra ke tempat les Balet.
      So Ra hanya berdiri di depan pintu dan melihat teman - temannya latihan . So Ra enggan berlatih Balet bersama teman - temannya apalagi dia tidak terlalu akrab dengan mereka terutama dengan Jin A. Go Eun dan So Ra setiap pagi selalu datang ke rumah kakak Go Eun. Mereka selalu makan pagi di rumah kakak Go Eun karena Go Eun tidak pernah memasak. Sepasang kekasih datang ke butik tempat Go Eun bekerja dan ingin membeli baju pengantin. Teman Go Eun menunjukkan hasil rancangan butik mereka namun calon pengantin wanita merasa tidak cocok . Pandangan calon pengantin wanita tertuju pada desain gambar Go Eun yang terletak di meja. Go Eun yang datang tepat waktu melihat hasil rancangannya berada di tangan calon pengantin wanita. Go Eun pun mengambilnya dan mengatakan jika baju tersebut sudah dibeli orang. Karena memang rancangan itu sengaja di buat untuk anaknya.
  
 Go Eun mulai siuman. Dia melihat ke sekeliling dan ternyata dirinya sudah ada di Rumah Sakit. Ternyata Go Eun mengidap penyankit kanker lambung. Go Eun yang mendengar hal tersebut hanya tersenyum, rupanya dia sudah lama tahu tentang penyakitnya tapi tidak memberitahukan kepada siapapun.

      Besoknya, hujan turun dan So Ra tidak jadi jalan – jalan dengan teman sekolahnya. Go Eun pun kecewa karena ia sudah bersusah payah untuk membuat kimbab. Tapi akhirnya Go Eun memutuskan untuk jalan – jalan ke pantai karena disana tidak hujan. Saat di perjalanan lagu kesukaan Go Eun diputar di radio. Lagu itu adalah lagu yang sering dinyanyikan oleh ayah So Ra dan lagu yang dinyanyikan sewaktu melamar dirinya.


      Sesampainya di pantai, Go Eun dan So Ra bermain - main di pantai, mereka mencari kerang, makan kimbab bersama, berfoto di pinggir pantai. So Ra berlarian di pantai dan Go Eun melihat anak satu – satunya itu berlarian di pantai. Di Rumah kakak Go Eun sedang diadakan upacara penghormatan untuk mendiang ibu mereka. Go Eun terlambat datang. Kakak Go Eun yang perempuan terus mengomel karena Go Eun selalu terlambat datang dan karena Go Eunlah ibu mereka meninggal. Kakak ipar Go Eun membela Go Eun


      Bel berbunyi, rupanya itu Go Eun yang datang sambil menggendong So Ra yang tertidur. Go Eun meminta maaf kepada kakaknya dan kakak ipar karena terlambat datang. Upacara penghormatan dimulai. Go Eun merasa tidak enak badan dan terus saja keringat dingin. Pandangannya mulai kabur dan jatuh pingsan.




      Jam makan siang, Jin A datang mendekati So Ra. Jin A melihat minuman So Ra kemudian meminumnya So Ra yang jengkel dengan sikap Jin A kemudian berdiri dan menuangkan sisa minumannya ke makanan Jin A. Handphone Go Eun berbunyi dan yang menelepon adalah guru So Ra yang memberitahu jika So Ra berkelahi dengan teman sekelasnya. Di kelas ada yang bernama Jin A, dulu mereka sangat dekat. Tapi So Ra pernah membuat Jin A malu dengan menyebutnya orang miskin, karena Jin A tidak sengaja meminum minuman So Ra, mulai saat itu mereka sudah tidak akrab lagi.

      Begitu sampai di rumah So Ra kaget karena mendengar suara mamanya di kamar mandi yang sedang muntah – muntah. Go Eun menyesal karena tidak pernah memperhatikan So Ra. Begitu Go Eun keluar dari kamar So Ra meminta maaf dan mengatakan jika ingin tinggal dengannya sampai tua. Go Eun yang mendengar ucapan So Ra kemudian memeluk anaknya.
 
      So Ra hendak memberikan undangan ulang tahun kepada teman - temannya namun pada saat itu Jin A datang. So Ra akhirnya mengurungkan niatnya dan tidak memberikan undangan ulang tahun kepada teman - temannya. Hari ulang tahun So Ra, Go Eun menunggu teman - teman So Ra datang namun tidak ada tanda - tanda kedatangan mereka. So Ra sendiri belajar di kamar dan tidak memperdulikan ulang tahunnya.

 
      Akhirnya Go Eun dan So Ra bersama - sama meniup lilin ulang tahun dan kemudian bernyanyi. Go Eun mengajari So Ra naik sepeda. Dia terus memegang sepeda So Ra dan tidak melepaskannya meskipun keringat dingin telah mengucur di sekujur tubuhnya. Begitu So Ra sudah dirasa bisa, Go Eun perlahan - lahan melepaskan pegangannya pada sepeda So Ra dan duduk terjatuh.


 
      Go Eun dengan susah payah mencoba menelan obat. So Ra yang melihat hal tersebut sedih dan mulai berpikir ada apa sebenarnya dengan mama.

 
      Akhirnya So Ra mengetahui penyakit mamanya dari tantenya, So Ra meminta tantenya untuk merahasiakan kalau dia sudah mengetahui penyakit mamanya. So Ra sangat sedih mengetahui jika hidup mamanya tidak lama lagi. Dia berusaha tegar dan berpura-pura di depan mamanya jika tidak terjadi sesuatu. Di kelas So Ra sedang belajar musik.  Namun dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi. So Ra melihat tulisan di bukunya (80% akan hujan) yang merupakan tulisan mamanya. So Ra melihat keluar jendela dan ternyata benar di luar sudah hujan . Waktunya pulang sekolah. Semua teman - teman So Ra membawa payung . So Ra berdiri sendirian  di depan sekolah. So Ra memutuskan berjalan pulang di tengah guyuran hujan. Namun tiba-tiba mamanya datang dan mengarahkan payung kepadanya.


      Go Eun mengenakan gaun pengantin dan So Ra yang melihatnya tercengang. So Ra kemudian mengajak mamanya berdansa seolah-olah dia sebagai pengantin prianya. Oppa Go Eun yang kebetulan lewat menangis sambil tertawa melihat tingkah lucu mereka. Go Eun mengantarkan So Ra ke sekolah, tapi saat di perjalanan So Ra ingin bolos dari sekolah. Go Eun dan So Ra pun pulang ke rumah dan menghabiskan waktu bersama - sama mulai dari membaca buku dan makan bersama hingga akhirnya mereka kelelahan dan tertidur di sofa.
 


      So Ra membuka mata dan bangun perlahan - lahan. So Ra melihat mamanya masih berada disampingnya dan tertidur pulas. So Ra mengecek apa mamanya masih bernafas atau tidak. So Ra bersyukur karena kejadian yang dialaminya tadi cuma mimpi buruk. Di meja makan, Go Eun terlihat sedih dan tak henti - hentinya meminta maaf kepada kakak dan kakak ipar karena sudah merepotkannya. Min U kembali mengejek dan mencari masalah dengan So Ra. Min U memasukkan sendoknya ke dalam sup So Ra dan hal itu membuat So Ra jijik dan tidak ingin memakan makanannya lagi. Go Eun yang marah dengan sikap So Ra mengajaknya ke kamar dan mulai memarahinya.


      Go Eun dan So Ra tidur bersama. Go Eun meminta So Ra untuk menyanyikan ia sebuah lagu. Ketika sudah selesai So Ra memanggil mamanya, tapi Go Eun tidak menjawabnya. Go Eun tidak sadarkan diri dan segera dilarikan ke rumah sakit dengan Ambulans. So Ra meronta-ronta dan ingin ikut dengan mamanya, namun petugas rumah sakit melarangnya ikut. Tante dan om So Ra datang begitu mengetahui Go Eun pingsan. Akhirnya petugas rumah sakit mengizinkan So Ra ikut dengan ditemani tante dan omnya. So Ra terduduk lemas di bangsal rumah sakit . Dia mengingat permintaan mamanya yang menginginkan dirinya punya banyak teman dan melihatnya bermain balet.


      Saat menjenguk Go Eun, Kim Min Ja memperlihatkan foto hasil jahitan baju pengantin untuk So Ra kepada Go Eun. Go Eun sangat senang melihatnya dan mengucapkan terima kasih kepada Kim Min Ja. Go Eun terus memandangi foto baju pengantin hasil rancangan sahabatnya dan tiba - tiba pandangannya menjadi kabur. Go Eun tidak bisa melihat jelas foto yang berada ditangannya.
Di sekolah, So Ra menghampiri Jin A. So Ra melihat minuman di tangan Jin A dan memintanya. So Ra terus memandangi minuman yang berada di tangannya dan perlahan-lahan mulai meminumnya walapun sebenarnya dia jijik dan tidak mau meminum sisa orang lain.


      So Ra membawa teman sekelasnya dan menujukkan kepada mamanya agar mamanya senang.
So Ra diizinkan ikut berlatih kembali dengan teman-temannya dan itu semua berkat Jin Hoo yang meminta tolong kepada guru So Ra agar mengizinkan So Ra ikut latihan lagi dengan menjelaskan keadaan ibu So Ra. So Ra serius latihan dan Jin Hoo dengan setia menemani So Ra latihan dan tanpa disadari dia juga ikut menari bahkan benih-benih cinta mulai tumbuh dihatinya kepada guru So Ra.



      Tiba giliran So Ra tampil. Dia sedikit gugup namun dia berusaha sebaik mungkin agar bisa tampil bagus di depan mamanya. Go Eun terlihat sangat senang begitupun dengan Ji Hoon dan guru balet So Ra yang berdiri dibelakang panggung memberikan dukungan. Kim Min Ja memberitahukan kepada Go Eun kalau dia sudah memasang bros di baju So Ra agar Go Eun bisa melihat So Ra walaupun penglihatannya sudah tidak jelas. So Ra tersenyum karena mamanya datang dan melihatnya tampil.

 
 
      Penyiar Radio membacakan permintaan lagu dari para pendengar. “wah ada kiriman lagu dari murid SD HYO JA bernama Jang So Ra. 

Untuk mamaku yang kucintai. Aku senang menjadi anak mama, marah-marah karena mama tidak bisa masak dan selalu sibuk. Mama maafkan aku, walaupun seperti itu aku sangat mencintai mama”
 
      Go Eun tersenyum mendengar pesan So Ra yang disampaikan penyiar radio. Go Eun mengingat kata-kata So Ra beberapa waktu yang lalu kepadanya “Omma… Omma sakit? Omma aku ingin menggantikan mama sakit. Omma, aku akan mencuci piring, bersihkan rumah dan memasak.mama hanya tiduran saja. Omma bisakah tinggal denganku selamanya. Omma aku mencintaimu”.

      Go Eun menatap wajah So Ra dan membelai rambut So Ra “So Ra, bagi mama So Ra adalah sebuah hadiah. Apakah bagi So Ra mama sebuah hadiah juga. Mama sangat mencintaimu So Ra”. Air mata Go Eun mulai menetes. Go Eun semakin mempererat pelukannya kepada So Ra dan tidak ingin meninggalkannya lagi walaupun hanya sesaat.
      Matahari pagi menyinari kamar. So Ra perlahan-lahan membuka matanya. So Ra bangun dari tidurnya dan menatap wajah mamanya. So Ra turun dari kasur perlahan-lahan dan mengambil air kemudian menyiramnya ke tanaman Pocerika yang dibawa tantenya. So Ra  keluar dari kamar dan So Ra berdiri di depan pintu kamar mamanya dan terus tertunduk.
 
      Para Dokter datang dan ingin memeriksa keadaan Go Eun. Tapi So Ra berdiri di depan pintu untuk menghalangi dokter. So Ra menangis ketika Om dan tante So Ra datang dan mencoba menenangkan So Ra.
Go Eun sudah meninggal dan So Ra berpura-pura jika mamanya masih hidup dan sedang tertidur. Dia terus mengajak mamanya berbicara seakan-akan mamanya masih bisa mendengarnya. So Ra terus berteriak memanggil nama mamanya begitu dokter masuk. So Ra tidak ingin para dokter masuk dan memeriksa mamanya dan mengatakan kepadanya jika mamanya sudah tidak ada….
So Ra memandang keluar jendela, diluar sedang hujan deras.
      So Ra berdiri di depan gedung sekolah sambil memandangi langit. Dia tersenyum dan mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. So Ra kemudian berjalan perlahan-lahan dan masih tersenyum dengan payung ditangannya.

      Itu tadi sinopsis dari film Wedding Dress, sangat menyedihkan. Seorang ibu yang ingin membuatkan gaun pengantin untuk anaknya yang masih SD, karena ia tau kalo hidupnya sudah tidak lama lagi. Anaknya pun berusaha sebaik mungkin membuat ibunya senang dengan cara menuruti semua keinginan ibunya, sampai akhirnya ia mampu melakukan semuanya. Dan ia berusaha untuk tetap tegar bila berada di hadapan ibunya sampai ibunya meninggal. Huuuufftthhhh,,,,sampe kejer banget aku nonton film ini, yang namanya kematian gag ada seorangpun yang tau. Jadi, tetep lakukan yang terbaik selama kita masih hidup…^_^


Source:
  1. http://greatblogfromusualgirl.blogspot.com/2011/02/sinopsis-wedding-dress-bagian-pertama.html 
  2. http://greatblogfromusualgirl.blogspot.com/2011/03/sinopsis-movie-wedding-dress-bagian.html


Free Breast Cancer Pink Heart Ribbon Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

 

DoubleJ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review